Lihat ke Halaman Asli

Trisno Utomo

TERVERIFIKASI

Harus Berjuang untuk Peroleh Kesempatan Santap Bersama Keluarga

Diperbarui: 12 Agustus 2016   05:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keakraban keluarga terwujud dalam santap bersama. Sumber gambar: family.fimela.com

Tidak bisa dipungkiri bahwa santap bersama keluarga jauh lebih baik dari pada makan sendiri-sendiri. Selain sebagai sarana untuk menjalin kekompakan dan kebersamaan, keluarga juga akan memperoleh berbagai manfaat penting dari rutinitas makan bersama tersebut.

Dalam sebuah pengumpulan opini publik oleh Kompas, terungkap bahwa sebagian besar publik di Indonesia (93 persen), dalam satu minggu mereka masih memelihara kebiasaan santap bersama seluruh anggota keluarga. Lebih dari separuh publik mengaku rutin makan bersama dengan anggota keluarga setiap hari. Sisanya, satu dari lima responden mengaku makan bersama keluarga sebanyak satu atau dua kali dalam seminggu (Sumber_1).

Dari sisi waktu, kebiasaan santap bersama paling banyak dilakukan pada malam hari. Kebiasaan ini merata di semua lapisan usia, baik anak, remaja, dewasa, maupun lanjut usia. Selain di malam hari, kebiasaan santap bersama juga jamak dilakukan di pagi hari. Sebelum para anggota keluarga memulai aktivitas di luar rumah, mereka bersua di meja makan.

Sayangnya, di keluarga kami kondisi seperti itu sudah tidak dapat diwujudkan. Sebenarnya kami adalah keluarga kecil yang tinggal di kota Semarang dengan dua orang anak (sesuai program Keluarga Berencana), tetapi anak-anak kami kini sudah bekerja di kota lain yaitu Bandung dan Depok.

Santap bersama keluarga seolah hanya tinggal menjadi kenangan belaka. Dulu, ketika anak-anak masih di bangku Sekolah Dasar, itulah saat dimana kami betul-betul merasakan kebersamaan santap bersama keluarga. Aktivitas sekolah mereka yang belum banyak, dan aktivitas kami sebagai orang tua dalam bekerja juga masih longgar, memungkinkan terlaksananya rutinitas santap bersama keluarga.

Tidak kami sadari, walaupun dalam waktu yang relatif singkat, manfaat santap bersama keluarga tersebut dapat tertanam pada diri anak-anak kami.

Riset yang dipublikasikan University of Florida mengungkapkan banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan makan bersama keluarga secara rutin. Makan bersama minimal empat kali dalam seminggu terbukti memberi dampak positif bagi perkembangan anak. Di antaranya turut berperan mencegah obesitas, kelainan pola makan, hingga berkontribusi terhadap kesuksesan pendidikan anak (Sumber_2).

Secara terinci, ada sepuluh manfaat makan bersama dalam sebuah keluarga bagi pertumbuhan anak-anak (Sumber_3), yaitu:

  1. Nutrisi lebih baik. Keluarga yang makan bersama-sama memiliki nutrisi yang lebih baik secara keseluruhan. Anak-anak dan orangtua mereka akan lebih banyak makan sayuran, sehingga mendapatkan lebih banyak vitamin dan nutrisi.
  2. Performa anak-anak lebih baik di sekolah. Sebuah penelitian di Universitas Columbia, menunjukkan bahwa remaja yang makan bersama keluarga mereka setidaknya lima kali seminggu cenderung mendapatkan nilai yang lebih baik di sekolah. Anak-anak juga memiliki sikap yang lebih positif tentang masa depan mereka.
  3. Meningkatnya komunikasi. Makan bersama dalam keluarga dapat memberi kesempatan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
  4. Mengembangkan keterampilan sosial. Santap bersama juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang baik, karena mereka belajar menjadi pendengar yang baik, dan sabar menunggu sementara orang lain sedang berbicara.
  5. Mengajarkan sopan santun di meja makan. Makan bersama memberikan kesempatan yang baik bagi orangtua untuk mengajarkan anak-anak mereka tentang sopan santun di meja makan.
  6. Mengurangi penyalah-gunaan zat. Makan bersama keluarga dapat mengurangi tingkat penyalahgunaan zat atau obat di kalangan orang dewasa dan anak-anak dalam keluarga.
  7. Hubungan baik. Santap bersama keluarga merupakan kesempatan yang ideal untuk memperkuat ikatan keluarga.
  8. Lebih hemat. Perolehan makanan dengan membeli tentunya lebih mengeluarkan biaya daripada makanan yang disiapkan sendiri di rumah.
  9. Meningkatkan cita rasa anak-anak. Makan bersama berarti memasak makanan yang umum untuk disajikan bagi seluruh anggota keluarga.
  10. Struktur dan rutin. Rutinitas makan bersama membantu anak-anak menemukan organisasi dan kemantapan dalam kehidupan keluarga mereka.

Pada saat anak-anak telah memasuki jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA), rutinitas makan bersama keluarga sudah mulai berkurang. Namun demikian, prestasi yang mereka raih tetap memuaskan, yang salah satunya dimungkinkan dari pengaruh manfaat makan bersama keluarga yang telah dirasakan semenjak mereka masih kecil.

Karena prestasinya yang baik tersebut, keduanya dapat diterima di perguruan tinggi terkemuka (Universitas Indonesia). Nah, ini menjadikan acara santap bersama keluarga kami semakin jarang, hanya dapat dilakukan ketika mereka libur semesteran.

Dan kini ketika mereka sudah bekerja, si sulung di Bandung (PT Telkom Indonesia) dan adiknya di Depok (dosen Fasilkom UI), praktis kesempatan santap bersama keluarga hanya dapat terjadi ketika libur (cuti bersama) lebaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline