Kebanyakan orang sangat tidak menyukai buah pare karena rasa pahitnya. Padahal, pare merupakan sayuran buah yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Namun demikian, konsumsinya tidak boleh berlebihan karena ada efek samping bagi mereka yang belum mempunyai keturunan.
Ada berbagai macam cara untuk mengkonsumsi pare, mulai dari menjadikannya jus hingga memasaknya menjadi sayuran, atau bahkan menambahkannya dalam sup dan salad.
Tanaman pare (Momordica charantia L.) merupakan tanaman tropis dataran rendah, tumbuh merambat, dapat merupakan tanaman yang dibudidayakan atau tanaman liar di tanah kosong. Tingkat kesesuaian tumbuhnya cukup tinggi sehingga dapat tumbuh dimana saja. Bila dibudidayakan dapat ditanam di ladang, pekarangan, dengan cara dirambatkan pada anjang-anjang bambu, pohon, atau pagar.
Termasuk jenis tanaman semusim yang berumur hanya setahun, tanaman pare tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur ditempat yang teduh atau terlindung dari sinar matahari.
Untuk perambatannya digunakan sulur mirip spiral yang membelit kuat, mempunyai banyak cabang, dan batangnya segi lima. Pare berdaun tunggal, berjajar berselang-seling di batang, bentuk bulat panjang dan berjari (5-7 jari), dengan pangkal berbentuk jantung dan warnanya hijau tua. Buahnya panjang dan runcing pada ujungnya dengan permukaan bergerigi.
Tanaman pare yang telah berumur 1,5 bulan biasanya sudah berbunga dan diharapkan 1 bulan kemudian buah pertamanya sudah dapat dipetik. Untuk panen kedua, ketiga dan seterusnya dapat dilakukan dengan interval 6 - 7 hari. Kalau keadaan tanaman subur, maka pare dapat di panen selama 4 bulan.
Berbagai Manfaat
Pemetikan buah pare sangat tergantung pada tujuan pemanfaatannya. Apabila pare yang dipanen akan digunakan untuk konsumsi, maka sebaiknya pilih pare yang bintil-bintil dan keriputnya masih agak rapat dengan galur-galur yang belum melebar. Panjangnya antara 25-30 cm dan diameternya 3-5 cm. Apabila pare yang dipetik akan digunakan untuk benih, maka pilih pare yang besar, sehat dan matang sempurna.
Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman yang berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Salah satunya adalah buah pare, yang selain dapat dikonsumsi sebagai sayur, juga dikenal mempunyai manfaat sebagai obat. Paling tidak dikenal ada delapan manfaat bagi kesehatan manusia, yaitu: meningkatkan sistem imun, mengobati penyakit pernafasan, mengurangi jerawat, membantu dalam pengobatan diabetes tipe 2, membantu menurunkan berat badan, mempertajam penglihatan, mengurangi sembelit, dan mencegah penyakit jantung (selengkapnya baca Kompas.com, 10/11/2015).
Sifat Antifertilitas