Lihat ke Halaman Asli

Trisno Utomo

TERVERIFIKASI

Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Kerusakan (Terus Berlangsung) Tiada Henti

Diperbarui: 5 Juni 2022   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: infobanua.co.id

Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) setiap tanggal 5 Juni telah ditetapkan oleh PBB sejak tahun 1972. Momen 5 Juni merupakan tanggal berdirinya UNEP, sebuah Badan Lingkungan Hidup PBB. Penetapan ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong perhatian maupun tindakan politik mengenai pelestarian lingkungan, sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran global untuk mengambil tindakan guna memulihkan kualitas lingkungan hidup.

Dengan demikian, Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah milik seluruh umat manusia, memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menjadi bagian dari aksi global untuk perlindungan alam, penyelamatan planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Pada hakekatnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan salah satu kampanye global terbesar terkait pelestarian lingkungan hidup. Namun ternyata hasil nyatanya dapat dikatakan tidak signifikan, karena dalam kurun waktu 1972 sampai dengan saat ini, kondisi lingkungan hidup dan planet bumi tidak menjadi lebih baik, tetapi justru kerusakannya semakin parah.

Kerusakan lingkungan hidup dan planet bumi memang bisa terjadi akibat peristiwa alam, namun perilaku dan ulah manusia merupakan faktor utama yang menyebabkan kerusakan tersebut. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dan dampak ikutannya, dapat digambarkan sebagai berikut :

Pertambahan jumlah penduduk

Pada tahun 2015, jumlah penduduk bumi sebanyak 7,3 milyar jiwa. Para ahli memperhitungkan, untuk memproduksi kebutuhan hidup manusia di seluruh dunia saat ini, setidaknya diperlukan 1,5 (satu setengah) planet Bumi. Berarti bio-kapasitas bumi untuk memenuhi kebutuhan manusia kini sudah terlewati.

Diperkirakan pada tahun 2050 nanti, jumlah penduduk Bumi sudah mencapai angka 9 miliar jiwa. Pada angka ini, bio-kapasitas yang diperlukan manusia adalah 2 kali planet bumi. Bila ini tidak bisa dibendung, maka manusia akan semakin kesulitan dalam mempertahankan kehidupannya.

Pemenuhan kebutuhan penduduk

Dengan jumlah penduduk yang sudah melampaui bio-kapasitas bumi tersebut, maka untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya benar-benar telah menguras sumber daya alam bumi, sehingga muncullah berbagai kerusakan lingkungan di bumi :

a. Perusakan alam dan lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mengeruk habis sumber daya alam bumi, sehingga menghancurkan secara sistematis dan struktural produktivitas sumber daya alam tersebut. Hutan dibabat dan dibakar, bukit dan gunung diratakan, bahkan ekosistem penting di pesisir, seperti mangrove, padang lamun dan terumbu karang dihancurkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline