[caption caption="Logo baru Simpang Lima"][/caption]Simpang Lima merupakan salah satu landmark yang menjadi ikon Kota Semarang, berada di persimpangan Jl. Pandanaran di sebelah barat, Jl. A. Yani di sebelah timur, Jl. Gajahmada di sebelah utara, dan Jl. Pahlawan di sebelah selatan, sementara disebelah timur laut ada Jl.KH. Ahmad Dahlan.
Disini terdapat lapangan besar yang dinamakan Lapangan Pancasila, tetapi lebih sering disebut sebagai Lapangan Simpang Lima. Di tempat inilah warga kota Semarang bercengkerama bersama keluarga pada malam hari, terutama malam Minggu, dan berolah raga pada pagi hari, terutama Minggu pagi.
[caption caption="Suasana malam hari : Logo Simpang Lima di malam hari"]
[/caption][caption caption="Suasana malam hari : Masyarakat dan keluarganya bercengkerama di Lapangan Simpang Lima pada malam Minggu. Bila tidak ada kesadaran, dapat merusak tanaman bunga yang ada."]
[/caption][caption caption="Suasana malam hari : Ada persewaan odong-odong dan sepeda berlampu hias serta mobil-mobilan untuk anak-anak."]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga jalan kaki"]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga bersepeda"]
[/caption][caption caption="Suasana pagi hari : Olah raga sepatu roda"]
[/caption]Menurut sejarah berkembangnya, fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden Soekarno, yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai pengganti dari alun-alun Kanjengan, yang telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.
Berkali-kali Diperbaiki
Penampilan Kawasan Simpang Lima selalu mengalami perubahan, karena dari tahun ke tahun mengalami perbaikan.
Yang terbaru, tahun 2015, Pemerintah Kota Semarang kembali melakukan perbaikan untuk mempercantik Lapangan Pancasila dengan taman-taman bunga untuk meningkatkan nilai estetikanya. Penanaman tanaman bunga ini merupakan bagian dari jalur bunga yang akan dibangun dari Kalibanteng hingga Bangkong.
[caption caption="Pedestrian yang dilengkapi tanaman bunga"]
[/caption]Lapangan Simpang Lima menjadi titik "centrum" dari jalur bunga tersebut, tanaman bunga itu merupakan koridor taman bunga yang berada di bawah pohon-pohon yang ada di lapangan.
[caption caption="Jalur taman bunga dibawah pohon yang masih diberi pagar sementara"]
[/caption]Dengan demikian lapangan Simpang Lima tampil lebih estetik dengan keberadaan taman bunga di sekelilingnya. Disamping itu juga dilengkapi dengan pemasangan semacam logo baru yang bertuliskan “Simpang Lima”.
Selain itu, dibangun pula sebanyak 20 titik sumur resapan air, sehingga limpasan air hujan tidak langsung masuk ke saluran, melainkan ke sumur resapan yang bisa menjadi pengisian cadangan air. Demikian pula lapangan olahraga basket dan bola voli juga diperbaiki karena sudah terjadi kerusakan.
[caption caption="Lapangan basket"]
[/caption][caption caption="Lapangan bola volley"]
[/caption]Dilakukan juga penataan batu hitam di trotoar Simpang Lima, dengan direndahkan menjadi setengah centimeter, karena pemasangan batu-batu hitam tersebut dulunya terlalu tinggi dan mengganggu pejalan kaki.
Dahulu di Lapangan Simpang Lima sering menjadi tempat berlangsungnya kegiatan komersial seperti konser musik, pasar tiban pada waktu-waktu tertentu, dan penjualan makanan dengan gaya lesehan di trotoar dan sekeliling lapangan. Sekarang hal itu sudah tidak diijinkan lagi. Lapangan Simpang Lima hanya untuk kegiatan-kegiatan selektif, seperti upacara kenegaraan.