Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hakim

ASN di KLHK

Berburu Mentaok di Bantul

Diperbarui: 1 Mei 2022   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Aku terbangun tengah malam dan buang air kecil serta minum segelas air putih. Seperti biasanya, aku buka HP untuk melihat pesan yang masuk. Ternyata ada beberapa, salah satunya dari Peri. "Maaf pak telat ngabari, tagihannya sudah cair jum"at Sore. Kita jadi ke Mbantul Pak?"

Jemariku langsung beraksi."Jadi dong Mas. Kita dah lama menunggu."

Tak lama setelah aku kirim balasan, tanda centang dua warna birupun tampil tanda jawabanku sudah dibaca Peri. "Kamu belum tidur Per?"

"Iya Pak. Ini masih di jalan ngedrop cabe."

Peri ini selain menjadi teknisi juga sudah lama bisnis cabe. Mengumpulkan cabe dari Jogja dan sekitarnya, lalu dikirim ke luar Jawa, terutama Riau tempat asalnya. Kakaknya yang menyalurkan ke pedagang di Riau.

"Kalau besok gimana mas kita ngambil materi stek Mentaok (Wrightia javanica) nya di Wonokromo?"

"Ya gak papa Pak."

"Jam 8 loh Per. Jam 1 aku ada meeting."

"Siap!"

"Gak ngantuk?"

"Dah biasa kok Pak. Tapi Bapak yang nyupir to? Hehehehe."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline