Lihat ke Halaman Asli

Lukman Hakim

ASN di KLHK

Tanaman Khas

Diperbarui: 19 Januari 2022   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Setelah check clock masuk kantor, Aku ke ruang kerja di lantai 2 untuk menyimpan tas dan langsung ke persemaian jenis tanaman khas DIY. Kebiasaan baru ke persemaian di pagi dengan udara yang masih segar ini, ternyata sangat mengasyikan.

Setelah ditunjuk sebagai penanggungjawab Pengelolaan Pengembangan Jenis Khas DIY, tugas pertamaku adalah pemeliharaan persemian. Letak persemain ini di tengah Arboretum sebelah utara Gedung kantorku.

Setaip hari Aku dibantu Pak Heru dan Peri. Kadang-kadang ada juga peneliti yang bergabung dalam kegiatan ini, walau tidak lama. Kegiatan pemeliharaan persemaian yang utama adalah pembersihan dari rumput atau tumbuhan liar. Tumbuhan liar ini tumbuh di sekitar bedengan maupun di polibag sebagai pesaing bibit tanaman.

 Bekerja di instansi Litbang dengan tupoksi pemuliaan tanaman hutan, persemain merupakan "ladang" pekerjaan para peneliti. Jadi mau tidak mau, Aku harus mencintai pekerjaan ini  dengan senang dan iklas sehari-hari. Pada hari pertama, Aku sampaikan kepada Pak Heru dan Peri tentang lingkup pekerjaan di persemain.

"Selain kegiatan pemeliharaan persemaian, kita perlu hitung jumlah bibit masing-masing jenis agar kita bisa mengetahui apa saja kegiatan penelitian di sini ," kataku.

"Ada bibit yang terpencar, kita perlu kumpulkan ke kelompoknya pak," ujar Peri sambil menghisap rokoknya.

"Ya setuju, Aku lihat juga ada beberapa bibit yang tidak ada labelnya," lanjutku.

Di sebelah barat persemaian ada jalan yang tiap pagi dilewati beberapa karyawan untuk jalan pagi sebelum melakukan aktivitas rutin di kantor. Mungkin sekitar 10 orang yang rutin jalan pagi dari gedung kantor di depan sampai persemaian di belakang.

Saat aku sedang mengamati beberapa bibit yang perlu dipindahkan ke bedengan yang tepat, tiba-tiba ada suara dari arah jalan, "wah dah tune in nih kang, jadi peneliti," kata Arda peneliti Kuljar.

"Jo ngece to mbak," jawabku.

"Calon Prof. Riset nih ye," saut Dr. Istiana menambahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline