Lihat ke Halaman Asli

Idola dalam Islam

Diperbarui: 1 Juli 2023   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Idola menurut kbbi merupakan seseorang yang dijadikan sebagai pujaan atau panutan, biasanya sosok ini memiliki sifat yang bagus, istimewa, kelebihan, bahkan prestasi sehingga patut dijadikan sebagai contoh. Umumnya idola disukai karena suatu hal atau keluarbiasaannya yang ia miliki.

Idola saat ini sudah tidak asing di telinga kita, semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja hingga dewasa sudah memiliki idola. Realita idola di zaman sekarang dan zaman dahulu sangatlah berbeda. Di zaman dahulu sebelum adanya kecanggihan teknologi informasi, orang-orang akan mendorong diri mereka untuk menyukai atau mengidolakan seseorang yang berjasa ataupun berilmu, seperti, tokoh ilmuan, pahlawan, para guru, ataupun ulama'. Saat ini tentu masih ada beberapa orang-orang yang mengidolakan sosok seperti di atas. Tetapi jika kita lihat secara seksama banyak sekali anak muda zaman sekarang yang idolanya beragam, mulai dari aktris atau aktor, penyanyi, youtuber dan lain sebagainya.

Umumnya para anak muda sekarang mengenal idola  mereka melalui apa yang ia terima atau lihat dari internet yang mereka gunakan. Tentunya tidak heran, karena di zaman modern saat ini, dimana teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih dan memudahkan kita untuk menerima segala jenis informasi dari arah mana saja. Siapapun bisa tahu tentang apa yang sedang ramai dibicarakan pada saat itu juga, hanya dengan membuka internet. Melalui internet mereka bisa melihat, mengenal, mencari tahu lebih banyak sehingga mereka bisa bertemu dengan idola mereka.

Lalu bagaimana pandangan islam mengenai idola? Bolehkah kita mengidolakan seseorang?

Boleh, asalkan tidak melebihi batas yang dapat mempengaruhi kualitas iman kita. Dari idola kita bisa mengambil hal yang baiknya saja, seperti semangatnya, usahanya, motivasi yang ia berikan. Kita sebagai seorang muslim tentu harus mengerti bahwa sesuatu hal yang berlebihan itu tidak baik, oleh karena itu dalam mengidolakan seseorang kita juga tidak boleh berlebihan, yang perlu kita lakukan adalah mengidolakan secara sewajarnya saja.

Dalam islam sendiri, tentu kita sudah memiliki idola yang tak lain dan tak bukan ialah Nabi Muhammad SAW, hal ini bahkan sudah disebut dalam QS. Al-Ahzab ayat 21:

Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamatan dan yang banyak mengingat Allah" QS. Al-Ahzab: 21

Ayat diatas membuktikan, bahwa apapun yang ada di diri Rasulullah baik tingkah laku, perkataan, sikap, dan lain sebagainya adalah suatu hal yang patut kita contoh. Karena apabila kita mencontohnya kita pasti akan mendapati hidup bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

Idola dalam islam sejatinya merupakan hal yang baik karena mampu membuat seseorang merasa termotivasi. Mengidolakan seseorang tentunya boleh, asalkan tidak berlebihan, dan melanggar syariat agama islam, bahkan melebihi rasa cinta kita kepada nabi Muhammad SAW.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline