Lihat ke Halaman Asli

Leyla Imtichanah

Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Aksi Sedekah Seorang Istri di Tengah Pandemi

Diperbarui: 8 Mei 2020   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Connecting Happiness dengan Sedekah - pixabay

"Suamiku sudah nggak ada pekerjaan sama sekali sejak pandemi ini. Alhamdulilah, aku masih punya pekerjaan. Jadi sudah sebulan lebih kami makan dari penghasilanku sendiri," cerita seorang teman, membuat saya terpekur. 

Berbanding terbalik dengan cerita lain, tentang seorang suami yang stres dan nyaris gila gara-gara istrinya sering marah-marah karena suaminya tidak punya penghasilan akibat terdampak Covid-19. 

Saya sendiri bersyukur suami masih memiliki pekerjaan, tetapi bukan berarti saya tidak perlu mengasah kemampuan bersedekah kepada suami. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. 

Bisa saja Allah Swt mengaruniakan rezeki kepada istri dan menahan rezeki suaminya dengan tujuan untuk mendidik istri agar mampu bersedekah kepada suaminya. Jadi, meskipun suami masih mampu menafkahi, saya tetap bersedekah dengan penghasilan saya sendiri sehingga tidak terlalu membebani suami. 

Seorang istri yang bersedekah kepada suaminya, mendapatkan dua pahala yaitu pahala menyambung kekerabatan dan pahala sedekah. Berkaca dari kisah Zainab, ats-Tsaqafiyah, istri dari Abdullah bin Mas'ud. Saat itu Rasulullah Saw bersabda, "Wahai perempuan, bersedekahlah kepada suamimu meskipun dengan perhiasanmu." 

Mendengar sabda Rasulullah Saw tersebut, Zainab pun pulang menemui suaminya yang memiliki penghasilan sangat sedikit dan menyedekahkan perhiasannya kepada suaminya. Tindakannya itu dibenarkan oleh Rasullah Saw dengan menyebutkan hikmah apabila seorang istri bersedekah kepada suaminya.

Sedekah istri kepada suaminya dapat menambah keharmonisan rumah tangga dan Connecting Happiness. Contohlah dua kasus di atas.  Istri yang sukarela menyedekahkan penghasilannya untuk menyambung hidup keluarga di masa Covid-19 itu memiliki hubungan rumah tangga yang harmonis dengan suaminya, karena dia tidak menuntut dan membuat suaminya stres apalagi gila. 

Dia tahu bahwa suaminya sedang sulit berpenghasilan karena terdampak Covid-19, bukan karena malas. Sebaliknya, Allah menitipkan rezeki melalui dirinya. Jadi, mengapa tidak menyedekahkan penghasilannya kepada suami sambil menunggu suaminya mendapatkan pekerjaan kembali? 

Sebaliknya, istri yang tidak bersedekah kepada suaminya dan justru menuntut meminta nafkah lebih manakala pekerjaan sedang sulit didapat, akan membuat suami stres dan nyaris gila. 

Hubungan rumah tangga pun menjadi tidak harmonis. Sebagai istri, kita memang sebaiknya belajar menabung sejak awal menikah dengan menyisihkan sebagian uang pemberian suami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline