Lihat ke Halaman Asli

Leya Cattleya

TERVERIFIKASI

PEJALAN

Jangan Panggil Aku Indung

Diperbarui: 27 November 2019   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pinterest.com

Marah aku padamu. Geramku sampai pangkal kepala.

"Jangan!"

"Kumohon,  Jangan!"

Dan kau terus memaksa. 

Dulu, kusirami kau dengan cinta bermatahari, penuh cahaya. Kuberikan celah di rimbun-rimbun rambutku untuk matamu bicara pada Jubata.

Tak sekalipun kau ragu akan kehidupan karena aku dan kau satu tubuh, satu jiwa di Banua Talino.

Aku pelindungmu, kau penjagaku

Aku melimpahimu, kau memujaku. 

Kita berdua lekat bermesra di dalam asap dan cawan sesembahan.

Setiap tiba masa panen, orang-orang kampung berpesta Uelanuk dan Ulet Samban. 

Mereka angkat Gulai Kati dan Pasta Pasa' dalam kuali-kuali besar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline