"Failure only happens when we give up.” (BJ Habibie)
Sabtu Kelabu
Sabtu ini sungguh kelabu. Sama kelabunya dengan wilayah Sumatera, Kalimantan, Singapura dan Malaysia akibat asap kebakaran hutan Indonesia. Gelap dan membuat langkah dan gerak masyarakat menjadi terbatas.
Pagi ini kesedihan saya memang lumayan bertumpuk.
Kepergian pak Habibie sudah membuat hati saya mengharu biru. Kita kehilangan panutan negeri.
Juga, situasi KPK membuat perasaan saya campur aduk. Saya cukup larut dengan isu KPK. Selama lima bulan terakhir, saya menulis 11 artikel terkait korupsi dan KPK di Kompasiana. Pada akhirnya, titik kulminasinya adalah ketika terjadi demo pendukung revisi UU KPK di depan gedung Merah Putih dan melibatkan adu fisik.
Apalagi, di malam hari kemarin pimpinan KPK menyelenggarakan konprensi pers untuk menyerahkan kembali mandat dan pertanggungjawaban pemberantasan korupsi kepada Presiden RI.
Secara pribadi, saya memahami keputusan pimpinan KPK. Sungguh menyakitkan realita yang kita hadapi. Politik bukan hanya membuat buta tetapi membuat kita tidak bisa melakukan tindakan yang cerdas.
Kegundahan saya bertambah. Saya kehilangan sahabat terdekat saya, karena ia pergi jauh.
Memang, persoalan KPK adalah satu dari yang terberat yang kita alami akhir akhir ini. Bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk Jokowi. Bila dibandingkan dengan persoalan Papua, maka persoalan KPK adalah persoalan serius Jokowi.
Kesepakatan Politik Pemerintah, Jokowi dan KPK.