Lihat ke Halaman Asli

Leya Cattleya

TERVERIFIKASI

PEJALAN

Eka Gustiwana Duniakan Anging Mamiri dan Daerahkan Tersimpan di Hati

Diperbarui: 1 September 2019   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Tersimpan di Hati Sampai Anging Mamiri

Akhir pekan ini saya menengok ibu saya yang sudah sepuh. Sebagai bagian dari ritual, kemarin malam saya sempatkan berjalan kaki dari rumah ibu saya ke suatu gerai pasar swalayan terdekat untuk membeli beberapa hal keperluan ibu saya. Setelah menyelesaikan belanja, saya mengantri untuk membayar. 

Sambil mengantri, saya melihat televisi yang tergantung di atas kepala kasir dan tanpa sadar saya serius menonton dan  ikut berdendang bersama lagu yang tertayang di TV. Rupanya televisi di toko swalayan itu memang memutar informasi produk dan tayangan lagu lagu dari Youtube. Pilihan cerdas. 

Berjalan kaki pulang, sayapun mendendangkan kembali lagu yang tadi saya dengar. Wah..jarang jarang saya begini. :) 

Lagu itu menarik sekali. Tersimpan di Hati judulnya. Lagu itu dilantunkan oleh 10 orang penyanyi milenial, dalam  12 bahasa daerah. Pernah dengarkah?


Dalam versi 12 bahasa, lagu dilantunkan dalam bahasa Aceh, Bali, Jawa, Minangkabau, Batak, Sunda, Makassar, Manado, Dayak Kenyah, Madura, Ambon, dan Papua. Juga terdapat sebait dalam bahasa Inggris. Alat musik Nusantara seperti gamelan, kendang, ketipung dan suling Sunda masuk dalam iringan lagu. Ada nuansa 'ngerap' sementara lirik yang mudah dipahami undang kita untuk menyanyi. Coba kita simak liriknya ya. 

TERSIMPAN DI HATI (Komposisi dan Lirik oleh EKA GUSTIWANA)

Makassar
Jai Ku laloi, Jai Tong Ku gappa (Banyak yang ku lewati, banyak yang ku alami 
 
Bali
Kenangan sane wenten ring ati (Kenangan mu tersimpan di hati)
 
Batak
Nang pe ikkon lao au, nang pe au mandao (Walauku harus pergi, walau ku harus berlari)
 
Manado
Ngana pe kenangan barasa di hati (Kenanganmu terasa dihati)
 
Minangkabau
Saat adiak manari jo galak (Saat adik menari dengan tertawa)
 
Madura
Rasa taresna alompa e dhalem ate nika (Rasa terkesima, mulai melebur dalam hati ini)
 
Dayak Kenyah
Ngen Tesen ki eto venea avang zi...
 
Ambon
Mar Seng akan ada jua yang mi kas pakala se pung manis 
(Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu)
 
Intro....

 Aceh
Hana bandeng lam saboh adoe donya nyoe (Dan ku telah arungi luas semesta)
 
Jawa
Ning ora ono sing ngalahake becik parasmu (Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu)
 
Sunda
Parantos sabaraha dinten, mung abdi sareng anjeun
(Sudah beberapa hari disini, hanya aku dan kamu)
Teu sawios carioskeun, abdi kudu nunggalkeun anjeun....
(Tak peduli apa yang mereka katakan, aku harus meninggalkanmu)
Ngan panon miwarang ulah ninggalkeun
(Tapi mata menyuruh untuk tinggal)
Nu sadaya abdi miharep nganggo ka anjeun hey....
(Semua yang aku inginkan hanyalah kamu)
 
Papua
Epa maida iyapu muto dani (Seribu bintang, dilangit angkasa)
Ani ma aki ma ena gene duba (aku dan dirimu dalam kesatuan)
Iye ena dimi wo gai (Menghayati perilaku mulia dengan budi pekerti luhur)
Ipupukai dimi tegai umi tou dabakiya (Jangan mabuk dunia, hidupmu sengsara)
 
Bahasa Indonesia
Saat kau menari dengan tawa
Rasa terkesima, mulai melebur dalam hati ini....
Dan ku telah, arungi luas semesta...
Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu...
 
Intro
 
Batak
Ditikki manortor sambil mekkel (Saat kau menari dengan tawa)
 
Bali
Rasa terkesima ngelebur ring hati tiangke (Rasa terkesima, mulai melebur dalam hati ini)
 
Ambon
Se musi tau be su jelajah semesta (Dan ku telah, arungi luas semesta.)
 
Aceh
Meunan keuh tari that rupa gata nyang ulon cinta (Tapi tak ada yang mengalahkan indah parasmu...)
 
Dayak Kenyah
Jehe ku te kelak, jeheku te taeng (Walauku harus pergi, walau ku harus berlari)

Tersimpan di hatiiii

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline