Lihat ke Halaman Asli

Leya Cattleya

TERVERIFIKASI

PEJALAN

Mengapa Begitu Banyak Puisi Rindu di Kompasiana?

Diperbarui: 19 Februari 2019   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehnsucht (c. 1900). Heinrich Vogeler / Wikimedia Commons

Saya sempat penasaran mengapa begitu banyak puisi tentang rindu di Kompasiana. Saya coba hitung, dan saya hanya mampu bertahan menghitung sampai periode 2 minggu saja. Itupun jumlahnya sudah mencapai lebih dari 80 puisi. Coba kita lihat. Untuk 3 hari saja, yaitu sejak tanggal 16 sampai 18 Februari saja, saya berhasil urutkan 14 puisi dan artikel rindu berdasar nama kompasianer yang menulis, tanggalnya dan judul puisi atau artikel. Saya sebut artikel karena tulisan mbak Hennie Angglia bukan puisi, melainkan reviu lagu. 

Bekti Cahyo Purnomo Syah, 18 Februari 2019 | 7 jam lalu, Aku Gak Rindu?

_Imananda, 18 Februari 2019 | 9 jam lalu, Menyikapi Rindu

Mr. Tebetes, 18 Februari 2019 | 14 jam lalu, Hujan, Pesan Rindu

Lesterina Purba, 18 Februari 2019 | 17 jam lalu, Rindu Tertambat di Dermaga

Sigit Eka Pribadi.SE, 17 Februari 2019 | 1 hari lalu, PUISI | Buta Rindu-Nya

Sandi Saputra, 17 Februari 2019 | 1 hari lalu, Rindu di Langit Utara untuk Jakarta

Sulvi Faujiah, 17 Februari 2019 | 1 hari lalu, Puisi | Api Rindu

herlina ohi, 17 Februari 2019 | 1 hari lalu, Rindu yang Terbuang

larasshesa, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Puisi | Rindu

Kiki heru, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Rindu dalam Secangkir Kopi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline