Lihat ke Halaman Asli

Leya Cattleya

TERVERIFIKASI

PEJALAN

Sang Putri Mahkota

Diperbarui: 23 Januari 2019   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/garibi

Engkalulah sang putri mahkota, kata ibuku 
Ia ajarkan aku membawa tempayan di ketiakku 
Melangkah di jalan yang sama tapi beda
Hari ini berdebu 
Esok berlumpur 
Kemarin mendaki 
Lusa menurun 

Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku 
Ia contohkan aku sambut air dari pancuran 
Menanti pompa tua berderak
Tertawa kuteguk air mengalir
Kutumpahkan penuh ke tempayanku

Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Kutanya kapan kubelajar baca buku
Belajar dari air, katanya
Pintar kau karena air
Cantik kau karena air
Kuat kau karena air
Kau akan jadi sang ratu 
 
Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Kutanya kapan kubermain
Kau bermain dengan air, katanya
Tak perlu bercanda dengan putri duyung 
Tak perlu berkejaran dengan lumba lumba 
Tak perlu kau mandi di pantai biru 
Karena kau terus bersama air juga 

Mataku mengecil tak paham, lebih dari sepuluh purnama lamanya

Engkaulah sang putri mahkota, kata ibuku
Kau peluk aku seraya selipkan bunga merah ke telingaku
Engkaulah darahku
Engkaulah putri mahkotaku 
Engkaulah penerusku 
Kau gandeng aku sambil sodorkan tempayan
Kau belajar, kau bermain
Gembiralah 
Karena akulah sang putri mahkota

Engkaulah sang putri mahkota, mantra ibuku kembali kudengar
Kuberjalan dalam langkah riang
Naik dan turun
Beberapa kali kuterjatuh
Tak perlu air mata itu, Ibuku berkata
Belajarlah setiap hari
Makin lama kau bisa 
Makin lama kau biasa

Akulah sang putri mahkota
Berjalan dalam langkah riang
Di jalan yang sama
Naik dan turun
Beberapa kali air tumpah di jalan
Tempayankupun kering
Aku berlari kecil kembali ke pancuran
Lagi, kuisi penuh tempayanku
Tapi kuberjalan dalam langkah yang makin lelah
Aku bertanya kepada ibuku
Adakah yang akan gantikan darahmu dariku?
Air adalah darh kita, jawabnya
Air adalah darahmu
Tak akan itu terganti  
Kau kan jadi ratuku 
Kaulah sang putri mahkota  

Berjalan di jalan yang biasa 

Naik dan turun  

Dan mantera itu kembali kudengar di kepalaku

Akulah sang putri mahkota

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline