Pengalaman Amerika
Saat ini semua mata masyarakat Indonesia diarahkan pada calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Banyak topik dihubungkan dengan pemilihan presiden (Pilpres). Juga soal makanan kesukaannya.
Di Amerika, keterkaitan antara apa makanan kesukaan dan kebijakan yang dijalankan Presiden memang dianggap valid.
Publik Amerika melihat bahwa selera makan President Trumph berkorelasi dengan kebijakan kebijakannya. Trumph adalah penyuka MacD, KFC dan juga junk food lainnya. Dan hal ini terefleksi pada kebijakan kebijakannya yang lamban untuk meneruskan kebijakan gizi anak sekolah dan pelabelan makanan yang sempat dilakukan oleh Presiden Obama. Terlebih, Trump membalikkan upaya pada adanya kebijakan sertifikasi pangan organik yang ada di departeman pertanian di Amerika (USDA).
Pada saat yang sama, Trump membatasi secara ketat pekerja migran di sektor pertanian yang pada umumnya adalah pendatanga dari Mexico. Alhasil, upah pekerja di sektor pertanian saat ini meningkat, dan mempengaruhi harga pangan.
Kebijakan perdagangan luar negeri Trump, khususnya untuk sektor pertanian dikenal protektif. Kemenangan Trump di WTO untuk urusan pertanian dinilai merugikan negara negara yang sedang melakukan swasembada pangan, seperti Indonesia.
Kita bisa membandingkan gaya dan selera makan Trump dengan Obama. Obama dan istrinya, Michele Obama sangat perduli pada kebiasaan makan yang sehat. Secara pribadi Obama dan Michele menjalankan kebiasaan makan sehat dalam keseharian.
Ingat juga minat Presiden George W Bush pada kebugaran dan ini berkontribusi pada kepedulian atas adanya kecenderungan obesitas di Amerika. George Bush memulai adanya program makan siang di sekolah, dan kebijakan ini oleh Obama.
Bagaimanapun, presiden dan keluarganya adalah panutan. Ini dapat dilihat pada masa perang dunia kedua. Eleanor Roosevelt menjadi panutan karena ia meniadakan acara minum kopi sesudah acara makan malam. Hal ini terjadi setelah ia membaca keluhan warga soal untung ruginya minum kopi di masa itu.
Lalu, apakah George W Bush yang penggemar 'cheese sandwich', sementara ayahnya George H.W. Bush penyuka 'hot dog' mempengaruhi kebijakan pangannya? Juga, apakah kesukaan Ronald Reagan yang penyuka 'Jelly Bean' juga mempengaruhi kebijakan pangannya di masa itu? Mungkin masih perlu analisis lebih jauh.
Profesor Ken Albala dari Universitas the Pacific yang juga pendiri program studi pangan di San Francisco mengingatkan perlunya sikap hati hati dalam membuat kesimpulan. Adanya kebun sayur di Gedung Putih di masa presiden Obama mungkin berhubungan dengan berbagai kebjakan Obama dalam hal pangan. Namun apakah Obama berhasil merubah pola makan masyarakat? Mungkin perlu waktu untuk membuktikannya. Waktu yang dalam masa pemerintahannya terlalu pendek untuk bisa merubah kebiasaan masyarakat Amerika yang sudah membudaya untuk mengkonsumsi makanan dengan tinggi kalori, berminyak dan tidak seimbang gizinya.