Lihat ke Halaman Asli

Biarlah Penaku yang Bicara..

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku masih sama seperti saat engkau melihatku pertama kali.. aku juga masih punya sebongkah hati yang sama.. serupa saat awan belum berlalu.. atau seperti ketika subuh belum memerah.. muungkin, berbeda pada kemantapan jiwa saja.. tak ada bedanya.. bintang datang dengan sinarnya yang cemerlang.. atau sang kodok yang bernyanyi riang... jika mereka semua datang.. aku.. tetap saja merasa sepian.. entah bagaimana aku menulisnya.. bagaimana caraku memegang pena untuk bisa menjejakkan goresann yang indah.. aku..... rindu...... ku pasung resah ini dengan tetesan air dari ujung kelopak.. dan mendiamkan bimbang yang bergemuruh dalam luruhnya gelap.. bagaimana?? bagaimana aku mampu.. bagaimana agar aku mampu meneruskannya?? sedang kau tak jua mendengar?? kau.. sekarang.. ada dimana??? engkau... dan penaku.. adalah dua hati yang bertaut meski mungkin kita ada di samudra yang berbeda.. engkau... adalah jiwa bagi tulisan-tulisanku yang bicara.. tapi kau.. sungguh teramat maya... tidak ada bedanya... fajar memerakkan langit atau pelangi bersemarak di langit tembaga.. kau.. masih jua bersemayam di balik bukit luka.. kenapa??? kenapa hingga di jam ini, sesalku tiada menyurut?? aku seperti kehilangan.. masih.. rinduku berkejang.. melebihi kemarau yang rindu pada hujan.. aku.. telah menunggu lebih dari ribuan masa.. bersama angin musim dingin.. atau pada teriknya musim panas... menulis di pinggir danau.. atau melempar sekeping batu.. menggambar purnama.. atau menghias lukisan gunung.. aku tertawa.. tapi pada detik yang sama aku menangis.. aku kenapppppah?????!!!!!!!!!! biarlah... penaku saja yang bicara... (ku tulis di latar sunyi.. sabtu, 24 September '11 (21:09))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline