Lihat ke Halaman Asli

Meredam Amarah (Pasangan) untuk Tetap Bertahan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu kita berjanji sehidup semati bersama pasangan kita....

terucap kata" aku akan menerima kamu apa adanya...."

dan berharap itu menjadi hal terpenting yang mendasari perjalanan hidup kelak.

Dan berlangsunglah prosesi pernikahan, kita hidup bersama dengan pasangan.

Dalam perjalanannya pernak-pernik hidup berumah tangga muncul diantaranya

cek-cok masalah rumah tangga.... pasangan  diam tanpa sebab. Ato ada saja

alasan untuk marah, diam bahkan mendiamkan kita.

Ditanya tetap membisu, malahan menjauh.... disitulah ujian mulai berjalan.

Kadang tak masuk di akal untuk diterima. Bahkan cenderung kita akan merespondnya dengan

sikap serupa...... akibatnya bertambah tidak terkendalii sikapnya.

Disaat itulah "kesabaran" diukur, diuji, dijajal dan dikonfirmasi kembali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline