Pasir Panjang di Pulau Vulkanik Teon
Kalau mendengar laut maka orang akan terbayang pantai sebagai areal pertemuan laut dengan daratan pada satu wilayah. Pada kenyataannya, kareteristik pantai pada sejumlah laut di Indonesia sangat berbeda satu dengan yang lainnya.
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki banyak sekali pantai yang sudah disulap menjadi wahana pariwisata seperti di Bali, Lombok, Bangka Belitung, Papua dengan Raja Ampat atau Bunaken Sulawesi dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan Maluku, daerah seribu pulau yang juga memiliki sejumlah pulau disertai pantai pasir putih yang indah. Beberapa pantai yang sudah terkenal di Maluku seperti Pantai Natsepa, Pantai Liang, Pantai Namalatu, Pantai Pintu Kota, Pantai Ora, dll.
Di Kepulauan Kei Maluku Tenggara ada pantai yang dirahmati Pencipta dengan pasir putih halus bagaikan tepung dan sangat terkenal yang disebut Pantai Ngurbloat di desa Ngilngof.
Namun kali ini, penulis akan mengangkat pantai pada pulau gunung api di Pulau Teon yang berada di Laut Banda. Pulau Teon merupakan salah satu dari pulau gunung api yang berpenghuni di Kepulauan Teon Nila Serua (TNS) Kabupaten Maluku Tengah dan memiliki 5 kampung adat yaitu Mesa, Layeni, Isu, Watludan dan Yafila.
Karena merupakan pulau gunung api maka wilayah pantai kampung-kampung di Pulau Teon sebagian besar terdiri dari pasir hitam dan bebatuan.
Namun demikian di Pulau Teon ditemui keunikan wilayah pantai yang disebut “Pasir Panjang”. Pasir panjang adalah wilayah pantai yang datar dan memiliki pasir putih sejauh 1 km dan terletak antara Kampung Mesa dan Kampung Layeni.
Sehari setelah acara Peresmian Gedung Gereja imanuel Mesa Pulau Teon pada tanggal 15 November 2021 maka penulis dan sebagian rombongan mengunjungi keluarga di Kampung tetangga Layeni dan didalam perjalanan bisa melihat pasir panjang.
Dengan menggunakan bodi viber (speedboat) selama 10 menit maka rombongan berangkat dari pantai Mesa yang berpasir hitam dan banyak batuan menuju Kampung Layeni.