"Saya senang bisa berkesempatan menjadi ketua BEM 2018/2019 karena bisa bersentuhan langsung dengan mahasiwa UPH. Tahun ini BEM UPH memiliki program dengan konsep utama yang bertujuan melakukan sinergi dengan semua organisasi di UPH." ungkap Yosua Yeremia, Teachers College - Pendidikan Kimia 2016, ketua BEM UPH Lippo Village 2018/2019.
Melalui program BEM tersebut, Yosua inigin sinergi antar organisasi dapat terjalin melalui program-program kerja sertiap depertemen atau organiasai baik terkait dalam menignkatkan hubungan internal maupun hubungan eksternal. Untuk program kerja lainnya nantinya melihat kebutuhan mahasiswa yang akan dikerjakan melalui aspirasi-aspirasi yang dikumpulkan dengan MPM.
Ada 3 target yang ingin dicapai oleh BEM pada tahun ajaran ini:
- Sinergitas.
- BEM merupakan organisasi tingkat universitas yang tidak bisa berjalan sendiri, yang artinya ia membutuhkan bantuan dari teman-teman MPS, UKM, Spiritual Growth, dan organisasi mahasiswa lainnya, juga bantuan dari staff dan dosen. Jadi dibutuhkanlah suatu sinergi sehingga walaupun berbeda organisasi tetapi orientasinya adalah satu, yaitu visi dan misi UPH.
- Kontribusi mahasiwa UPH untuk masyarakat di Indonesia.
- Semangat untuk mau terlibat di organisasi.
Menurut Yosua untuk berdampak besar maka harus memiliki cakupan pelayanan yang besar juga. Kalau berbicara melayani mahasiswa dan ingin mencapai visi UPH, maka tempatnya adalah organisasi tingkat universitas yang dirasa sesuai bagi Yosua.
"Saya memilih BEM dibanding MPM karena BEM merupakan badan eksekutif yang artinya kita yang melaksanakan program -- program kerja untuk menjawab kebutuhan mahasiswa dan passion saya ada di sana." Jelas Yosua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H