Lihat ke Halaman Asli

Membangun Budaya Risiko di Tengah Bencana Alam "Gunung Semeru"

Diperbarui: 14 Desember 2021   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : liputan6.com

Pada 4 Desember 2021 ,Gunung Semeru memuntahkan endapan magma dari dalam perut bumi .Terjadinya letusan gungung semeru mungkin kabar mengenai meletusnya gunung semeru sudah menyebar dan menjadi perbincangan di publik. 

Jika melihat berdasarkan sejarah yang ada gunung semeru terjadi dalam rentang waktu yang cukup lama namun masyarakat Indonesia sudah mengalami kejadian ini sudah beberapa kali dan jika letusan gunung semeru ini terjadi menimbulkan dampak yang sangat parah .

Sumber : Tirto.ID

Sumber :telisik.id

Menurut detiks news jumlah korban jiwa tercatat wagra luka-luka 56 jiwa , hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa , sedangkan jumlah populasi yang terdampak adalah 5.205 jiwa. 

Selain dampak diatas masih banyak lagi dampak yang ditimbulkan oleh gunung semeru dan dampak yang ditimbulkan tidak main-main dari rusaknya bangunan akibat tertimbun material vulkanik ,timbulnya korban jiwa , bahkan bisa menyebabkan ganguan kesehatan yang cukup parah bagi masyarakat dimana debu vulkanik dan gas bisa mengakibatkan iritasi pada kulit , mata dan juga saluran pernapasan serta menyebabkan beberapa kerugian lainnya .

Apakah dampak letusan gunung semeru dapat dikaitkan dengan manajamen risiko ??

Menurut saya bisa dikaitkan , tapi sebelum kita mengkaitkannya kita harus menganalisa terlebih dahulu letusan gunung semeru tersebut termasuk dalam kategori risiko yang mana. Jika kita lihat terdapat 3 kategori risiko menurut buku embun :

  • Risiko murni

            Risiko murni adalah suatu peristiwa yang terjadi menimbulkan kerugian dan  risiko tersebut dapat dialihkan (transfer the risk).              Contoh: kebakaran, huru-hara, kecelakaan.

  • Risiko spekulatif

           Risiko spekulatif adalah suatu peristiwa yang terjadi dapat menimbulkan kerugian dan risiko tersebut tidak dialihkan ke pihak                 lain. Artinya risiko  tersebut ditanggung sendiri (retention). Contoh: investasi di saham, pemasaran  produk baru.

  • Risiko dasar adalah suatu peristiwa dimana disebabkan dan ditimbulkannya  oleh alam dan bersifat catastrophic (dalam skala besar) dimana peristiwa-peristiwa  jarang terjadi, apabila terjadi menyebabkan kerugian yang sangat besar.  Contoh: gempa bumi, tsunami, angin topan.

Jika melihat berdasarkan 3 jenis risiko yang ditas berdasarkan pengertian dan contohnya dapat kita ambil kesimpulan bahwa letusan gunung semeru termasuk dalam kategori risiko dasar dan bersifat catastrophic hal ini dikarenakan risiko ini jarang sekali terjadi dan sekali terjadi menimbulkan dampak yang sangat besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline