Lihat ke Halaman Asli

Levia Veronika

Mahasiwa Universitas Bengkulu

Investasi AS di Indonesia: Memberikan Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Diperbarui: 26 November 2023   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden di White House, Washington DC, AS menghasilkan kesepakatan kerja sama senilai US$ 25,85 miliar atau sekitar Rp 400,98 triliun. Kerja sama ini bertujuan menciptakan program investasi untuk memajukan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Development Finance Corporation (DFC)

Salah satu komitmen investasi AS adalah pendanaan sebesar US$ 131 juta atau sekitar Rp 2 triliun dari Development Finance Corporation (DFC). Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi melalui penjaminan pinjaman kepada lembaga keuangan seperti bank Sampoerna dan Yayasan Amarta Nusantara Raya untuk mendukung kredit kepada UMKM. Selain itu, investasi ini juga akan memberikan pinjaman kepada Yayasan Amarta Nusantara Raya, khususnya untuk bisnis yang dilakukan oleh perempuan.

Exxonmobil

Exxonmobil juga berencana untuk berinvestasi senilai US$ 15 miliar atau sekitar Rp 235 triliun di Indonesia. Investasi ini akan mendorong dekarbonisasi di Indonesia dan menciptakan rantai pasok semikonduktor global yang lebih tangguh, aman, dan berkelanjutan. Selain itu, ExxonMobil juga akan bekerja sama dalam pembangunan kilang petrokimia hijau dan CCS di Indonesia, yang akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Rencana kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan industri domestik serta kapasitas penangkapan karbon di kawasan Asia Pasifik.

Rencana Hibah Ustda

Ustda memberikan hibah kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menilai kelayakan komersial dan teknis penawaran teknologi jaringan akses radio terbuka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas digital di pedesaan Indonesia, dengan target sekitar 1621 desa yang belum terlayani di seluruh pedesaan indonesia.

Kerja sama Presiden RI dan AS melalui investasi yang sangat besar ini akan menghasilkan keuntungan yang sangat signifikan terhadap Indonesia. Beberapa keuntungan yang akan diperoleh Indonesia adalah:

1. Mendorong Pertumbuhan Perekonomian

Keuntungan utama dari investasi asing adalah terciptanya lapangan kerja. Melalui FDI, produktivitas sektor manufaktur meningkat dan menciptakan lapangan kerja baru yang dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di negara tujuan. Peningkatan lapangan kerja berarti meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat, sehingga ekonomi suatu negara pun turut meningkat secara keseluruhan.

2. Mendorong Pengembangan Sumber Daya Manusia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline