Ramadhan merupakan bulan ke-sembilan dalam kalender hijriah. Pada bulan ini seluruh umat muslim melakukan ibadah puasa selama 29-30 hari berdasarkan pengamatan hilal. Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, rahmat, serta ampunan. Seperti salah satu hadist yang sering digunakan para dai tentang pembagian keutamaan bulan ramadhan menjadi 3 yakni awal ramadhan itu rahmat, pertengahannya ampunan, dan ujungnya adalah pembebasan.
Artinya, "Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syuabul Iman dan juga diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih ibn Khuzaimah. Walaupun diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dalam Sahih-nya, menurut al-Suyuthi, hadits ini bermuara pada satu sumber sanad (madar), yaitu Ali ibn Zaid ibn Jadan yang divonis oleh para ulama sebagai orang yang dhaif. Sedangkan orang yang meriwayatkan hadits tersebut dari Ali ibn Zaid adalah Yusuf bin Ziyad yang divonis dhaif parah (dhaif jiddan). Walaupun ada ulama lain yang juga meriwayatkan hadits ini dari Ali bin Zaid, yaitu Iyas ibn Abd al-Ghaffar. Sayangnya Iyas sendiri juga orang yang majhul menurut Ibn Hajar al-Asqalani. (Lihat: al-Suyuthi, Jmi al-Adts, [Beirut: Dar Fikr, t.t], j. 23, h. 176.)
Hadist ini sering kita dengar setiap kali bulan ramadhan tiba. Namun, apa sebenarnya makna hadist ini, bagaimna seharusnya kita menyikapinya? Apakah cukup dengan menjalankan ibadah puasa dan ibadah atau ada hal lain yang harus diperhatikan?
Makna Rahmat di Awal Ramadhan
Rahmat berarti kasih sayang Allah SWT yang tak terbatas. Di awal Ramadhan, umat Muslim disambut dengan berbagai kemudahan untuk berbuat kebaikan. Pintu surga dibuka lebar-lebar, pintu neraka ditutup rapat, dan setan-setan dibelenggu (HR. Bukhari). Ini adalah kesempatan besar bagi setiap Muslim untuk memperbaiki diri tanpa banyak godaan.
Namun, rahmat ini bukan berarti kita boleh bermalas-malasan di awal Ramadhan. Sebaliknya, rahmat ini menjadi motivasi untuk memulai Ramadhan dengan penuh semangat. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Pertengahan Ramadhan: Mencari Ampunan
Pertengahan Ramadhan adalah momen yang krusial. Setelah beberapa hari menjalani puasa, seringkali semangat kita mulai menurun. Namun, hadis ini mengingatkan kita bahwa pertengahan Ramadhan adalah saat untuk mencari ampunan. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap malam Ramadhan, Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka." (HR. Tirmidzi).