Lihat ke Halaman Asli

Krisis Malu

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Diambil dari Google

Malu, sudah banyak orang-orang yang hilang malu entah itu kemaluan ataukah budaya malu yang jelas yang saya maksud disini budaya malu,  hilangnya malu yang hakiki karena manusia sekarang hanya memikirkan malu kepada sesamanya bukan lagi kepada tuhanNya. Apapun dilakukan yang penting dimata manusia dicap baik walaupun sebenarnya dia manusia bejat  sedangkan urusan malu kepada Tuhan urusan belakangan atau nomor sekian (alias tidak penting). Penyakit malu dewasa ini sudah mewabah, semua lapisan terkontaminasi dan yang lebih parah  tokoh agama yang menjadi panutan menjual agama untuk kepentingan tertentu (urusan umat tak peduli ) dan ada lagi yang namanya pejabat (bukan pejabat tetapi penjahat) seorang intelek yang dipercayakan untuk melayani masyarakat tetapi apa faktanya hanya merampok kekayaan negara padahal sebelum jadi pejabat dia bersumpah atas nama tuhan ( sumpah cuma ucapan saja). Ternyata virusnya sangat jahat dan menyebar!!!!!!!! rakyatnyapun ikut-ikutan meniru kelakuan orang-orang yang menjadi panutan, pada akhirnya membuat lingkaran setan siapa saja yang bersih masuk kedalam lingkaran maka akan terjangkit. Sebenarnya manusia kalau diia menyadari bahwa tuhan itu Maha Melihat  dia tidak akan berani melakukan hal yang demikian, dia  akan diliputi oleh perasaan was-was, takut berbuat salah dan malu kepada tuhanNYA bukan kepada manusia, memang  kodratnya manusia  tidak terlepas dari khilaf dan salah,  dan tuhan Maha Pengampun  Dia akan mengampuni dosa-dosa hambanya, cuma hanya sedikit manusia  kembali ke jalan yang benar..............wasalam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline