Lihat ke Halaman Asli

Ditinggal Sang Bunda

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah satu tahun aku ditinggal pergi oleh sang bunda. Aku sungguh sangat merasakan hidup ini terasa ada yang kurang karena ditinggal oleh seorang sang bunda yang kusayangi. suasana dan irama serta jalan untuk memaknai hidup ini sudah terasa ada yang kurang. Hal seperti ini bukan aku sendiri yang mengalami semua kami sekeluarga merasakan dan mengalaminya. Ya... tentu saja secara pribadi untuk mengiklaskan kenyataan ini membutuhkan waktu. Dari waktu-ke waktu aku mencoba dan berusaha untuk menerima kenyataan ini, kadang-kadang ada hal dan suasana yang begitu berat bagiku, diamana aku terbawa dalam memory pahit dan manis disaat bersama sang bunda. Kadang aku kepingin menghindar dari aktivitas berpikiran untuk mengingat semua itu kenangan itu karena aku tahu bahwa efeknya adalah membuat aku tak semangat untuk menjalani hidup ini lagi. Namun aku, dengan perjuanganku secara pelan-pelan untuk menerima semua itu dengan melakukan berbagai aktivitas untuk mengelabuinya, tetapi terkadang  pikiran ini aku tidak bisa membohonginya. Aku sadar bahwa sang bunda telah pergi meninggalkan aku dan keluarga ku, tapi dengan modal keyakinanku dia selalu bersamaku meskipun secara fisik aku tidak bertatap dengannya. Aku hanya berharap pada Sang Kuasa bahwa suatu saat aku akan bersama sang Bunda lagi. karena sampai dengan sampai saat ini aku belum bisa membalas segala kebaikannya yang pernah akuterima darinya. aku merasa masih berhutang budi padanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline