Lihat ke Halaman Asli

Letisia Nur S

Mahasiswa entrepreneur

Mahasiswa UNS Ciptakan Sabun Kertas Alami Berbahan Alami

Diperbarui: 19 September 2021   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Pertanian  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memberikan solusi dalam pembiasaan adaptasi New Normal . Mereka mengusung konsep sabun kertas yang praktis dibawa kemana-mana dibandingkan sabun padat dan cair untuk cuci tangan.  Mahasiswa tersebut adalah Letisia Nur Safitriyani dari Program Studi (Prodi) Agribisnis sebagai ketua tim, dengan anggota Fitria Nur Hidayah dan Inez Damayanti dari Prodi Agribisnis, Ulfa Nida Arfianti dari Prodi Pendidikan Kimia serta Elvina Emalia dari Prodi Agroteknologi. Mereka dibimbing oleh Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P.

Sesuai dengan himbauan pemerintah dimana protokol kesehatan harus selalu dijaga dengan mengingat 'Pesan Ibu' yaitu  memakai masker, mencuci tangan menggunakan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pembuatan sabun kertas ini sebagai upaya dalam menghadapi era New Normal setelah adanya pandemi Covid-19.
Sabun Kertas tersebut diberi nama PEP Soap singkatan dari Practical Education Paper Soap. Selain mengusung kepraktisan dari bentuknya sabun kertas PEP Soap juga mengedukasi penggunanya melalui adanya informasi seputar Covid-19 yang dibagikan pada blog yang dibuat terhubung melalui QR Code pada kemasan produk.

Produk PEP Soap Sabun Kertas/Dokpri

Selain itu produk sabun kertas ini menggunakan bahan alami yang masih jarang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu mengkudu, jeruk purut, dan dipadukan dengan sirih. Mengkudu dengan adanya zat alkaloid dan flavonoid sebagai antibakteri. Jeruk purut aromanya yang khas memiliki kandungan pinene dan sitronelal pada minyak atsirinya yang bermanfaat untuk mencegah antibakteri. Sirih yang sudah banyak dikenal sebagai antiseptik alami.

Produk sabun kertas ini sudah rilis sejak bulan Juli 2021. Pemasaran dilakukan secara online dan offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui shopee, Instagram, dan WhatsApp. Akun shopee dengan nama Pepsoap.id dan instagram pada @pepsoap.id. Pemasaran secara offline melalui COD dan penitipan produk sabun dengan sistem konsinyasi di beberapa toko dan apotek di daerah Soloraya.

"Harapannya melalui inovasi sabun kertas yang kami buat ini dapat menjadi salah satu alternatif kepraktisan dalam menjalani kehidupan New Normal di tengah situasi pandemi untuk tetap taat protokol kesehatan. Selain itu juga kami berharap bisa ikut serta mengedukasi masyarakat umum tentang info seputar Covid-19 dengan data yang valid. Besar harapan kami agar bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program PKM Kewirausahaan ini, semoga melalui hal ini dapat ikut berkontribusi bagi masyarakat, almamater, dan negara," harap Letisia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline