Lihat ke Halaman Asli

Leticia Bulaan

Peserta didik

iPhone Dilarang Masuk ke Indonesia

Diperbarui: 8 November 2024   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

iPhone adalah sebuah lini ponsel pintar (smartphone) yang dikembangkan oleh Apple Inc. Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2007, iPhone telah menjadi salah satu perangkat paling populer di dunia, terkenal karena desain elegan, sistem operasi iOS yang user-friendly, serta ekosistem yang kuat yang meliputi aplikasi, layanan, dan perangkat Apple lainnya.

Menarik bukan, namun apakah kamu mendengan isu bahwa produk iPhone dilarang masuk ke Indonesia?

Ya benar, iPhone dilarang masuk ke Indonesia karena ada yang belum memenuhi tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN seperti iPhone 16 sebesar 40% dan belum menyelesaikan komitmen investasi sebesar 240 miliar rupiah dari total 1,71 triliun yang disepakati dengan pemerintah.

Perangkat iPhone 16 yang diimpor oleh importir terdaftar belum dapat dipasarkan di dalam negeri, karena PT Apple Indonesia belum memenuhi komitmen investasinya untuk memperoleh sertifikasi TKDN skema inovasi sehingga kemenperin memperkirakan, pada periode Agustus-Oktober 2024 produk iPhone masih dilarang.

Selanjutnya, dampak iPhone di Indonesia cukup signifikan dalam beberapa aspek, baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Berikut beberapa dampak utamanya:

*Ekonomi

   -Pertumbuhan Pasar Smartphone : iPhone, sebagai produk premium, berkontribusi pada pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia, meskipun harganya relatif tinggi. Hal ini juga mendorong peningkatan permintaan terhadap produk dan layanan terkait, seperti aksesori dan aplikasi.

-Peningkatan Pendapatan Pemerintahan: Apple memiliki kontribusi dalam pendapatan pajak melalui impor produk dan berbagai transaksi yang terkait dengan aplikasi atau layanan di App Store. Pemerintah Indonesia juga mulai mendesak perusahaan teknologi besar untuk lebih banyak berinvestasi dan mematuhi regulasi setempat. 

**Sosial:

   - Kesenjangan Sosial: Meskipun banyak orang Indonesia menginginkan iPhone, harganya yang mahal sering kali menciptakan kesenjangan antara mereka yang mampu membeli dan yang tidak. Fenomena ini kadang menyebabkan gaya hidup konsumtif, di mana sejumlah orang berusaha meniru tren atau standar sosial meskipun mungkin tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka.

   -Peningkatan Akses ke Teknologi: Di sisi lain, kepemilikan iPhone membuka akses ke teknologi terbaru dan aplikasi canggih, yang dapat meningkatkan produktivitas dan konektivitas, serta mendorong penggunaan berbagai platform digital untuk pendidikan dan bisnis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline