Kita semua pasti pernah mengalami rasa stres dan cemas ketika apa yang kita rencanakan tidak berjalan sesuai harapan. Entah itu dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, atau hubungan sosial, ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan sering kali menimbulkan perasaan stres dan frustrasi.
Namun, kita sering tidak menyadari bahwa penyebab utama masalah itu adalah fokus kita yang terlalu besar pada hal-hal yang sebenarnya berada di luar kendali kita. Hal-hal yang tidak bisa kita atur sesuai keinginan kita.
Apa Itu Teori Lingkaran Kendali dan Bagaimana Sejarahnya?
Konsep lingkaran kendali berkembang dari pemikiran psikologi yang menekankan pentingnya pemahaman diri dan pengendalian diri. Stephen Covey memperkenalkan konsep ini dalam bukunya yang terkenal -The 7 Habits of Highly Effective People- untuk membantu orang-orang menjadi lebih efektif dalam menghadapi tantangan hidup. Covey mengajarkan bahwa orang-orang yang sukses dan efektif cenderung fokus pada lingkaran pengaruh mereka.
Ide dasar ini sebenarnya bukan hal yang baru. Dalam berbagai ajaran agama dan filsafat, konsep penerimaan terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan sudah lama dibahas. Misalnya, dalam ajaran stoisisme, para filsuf seperti Epictetus mengajarkan bahwa kebahagiaan terletak pada kemampuan kita untuk membedakan antara hal-hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak.
Konsep Lingkaran Kendali sendiri membagi kehidupan kita menjadi dua lingkaran: Lingkaran Pengaruh dan Lingkaran Kepedulian.
* Lingkaran Pengaruh: mencakup semua hal yang bisa kita kendalikan atau pengaruhi langsung, seperti sikap, keputusan, dan reaksi kita terhadap situasi.
* Lingkaran Kepedulian: mencakup hal-hal yang kita pedulikan tetapi tidak bisa kita kendalikan, seperti cuaca, keputusan orang lain, atau kejadian masa lalu.
Banyak dari kita yang secara tidak sadar sering menghabiskan energi dan waktu dalam lingkaran kepedulian, berfokus pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Ketika fokus pada hal-hal ini, kita cenderung merasa tidak berdaya, stres, dan cemas.
Mengapa Kita Sering Terjebak di Lingkaran Kepedulian?