Lihat ke Halaman Asli

Lestyo Haryanto

Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

4 Kesalahan dalam Meyakinkan Orang Lain

Diperbarui: 11 September 2021   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels

Dalam beberapa kesempatan mungkin kita perlu meyakinkan orang lain untuk mengikuti apa yang kita kehendaki.  Contoh nyata misalnya ketika kita harus menjual barang atau jasa.  Kemampuan untuk meyakinkan orang lain sampai mereka mau memakai barang atau jasa kita sangatlah diperlukan.

Namun ternyata ada hal-hal yang sebenarnya tidak boleh kita lakukan ketika kita mau meyakinkan orang lain. Berikut ini 4 kesalahan yang sering dilakukan orang ketika berusaha meyakinkan orang lain:

Pixabay

  • Terlalu Banyak Bicara dan Tak Mau Mendengarkan Orang Lain.

Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan.  Kita beranggapan karena kita yang harus meyakinkan orang maka kita yang harus banyak bicara.  

Kita langsung berbusa-busa menerangkan kelebihan barang atau jasa kita sambil terkadang menyinggung kelemahan kompetitor tentunya. Kita mungkin lupa bahwa meyakinkan orang itu bisa dilakukan dengan membujuknya, dan seorang pembujuk justru adalah pendengar yang baik.  

Kita mendengarkan orang lain untuk dapat menemukan keinginan dan kebutuhan lawan bicara kita.  Dari situlah kita bisa mulai untuk membujuk mereka.

Pixabay

  • Terlalu Memaksa.

Kita harus menyadari bahwa pada dasarnya orang itu tidak mau dipaksa.  Oleh karena itu perlu kiranya ketika kita berusaha meyakinkan orang lain, kita tidak boleh melakukan pemaksaan kepada lawan bicara kita.  

Menekan orang lain, memaksa sampai menyudutkan orang itu adalah hal yang haram untuk dilakukan.  Kita perlu menjaga keseimbangan hal itu.  Memang susah tapi harus dilakukan.  

Dampak dari pemaksaan yang kita lakukan adalah bahwa orang itu akan merasa terganggu, marah dan pada akhirnya tidak mau menggunakan barang atau jasa yang kita jual.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline