Lihat ke Halaman Asli

Lestyo Haryanto

Seorang pembelajar yang menulis apa saja

Persiapan Pertama Seorang Penulis

Diperbarui: 20 Agustus 2021   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai, yang ada hanya niat yang terlalu rendah untuk melangkah." - Bong Chandra (pebisnis, pembicara dan motivator).

 Ada hal menarik dari jawaban seorang penulis terkenal ketika mendapat sebuah pertanyaan dari seorang follower instagramnya.  Sebuah pertanyaan sederhana yang mungkin mewakili orang-orang yang ingin menulis dan mungkin bercita-cita bisa sukses seperti dirinya.  Pertanyaan itu adalah: "Apa pertama kali yang harus dipersiapkan untuk menulis?"  Jawaban yang diberikan oleh sang penulis itu adalah NIAT.

 Mungkin bagi kita itu jawaban yang sangat sederhana, sang penulis pun mengakuinya.  Namun sang penulis kemudian menjelaskan bahwa kita bisa mengubah NIAT itu menjadi STRONG WHY yaitu alasan terkuat yang menggerakkan sesuatu, termasuk dalam hal ini adalah menulis.  Penulis memberikan contoh sebuah niat menulis yang kurang baik yaitu mendapatkan like sebanyak-banyaknya pada unggahan tulisan kita.  

Mengapa dia memberi contoh itu?  Sederhana saja, coba kita pikirkan apakah kita yang memiliki niat seperti itu akan terus menulis ketika pada kenyataannya tulisan kita mendapatkan jumlah like yang tidak sesuai dengan harapan?  Kemungkinan besar kita akan turun semangatnya dan tidak mau menulis lagi.  Niat yang keliru akan membuat kita tidak termotivasi untuk menulis lagi.  

 Aku mencoba mencari sebuah niat "benar" yang mungkin bisa dijadikan contoh.  Misalnya saja niat menulis karena kita tahu kegiatan ini adalah satu cara untuk melatih otak yang pada akhirnya ketika kita sudah berumur, kita akan terhindar dari kepikunan.  

Niat itu akan membuat kita terus menulis tanpa berpikir apakah tulisan kita bagus atau tidak,  apakah tulisan kita nantinya akan ada yang membaca atau tidak.  Kita menulis karena tahu manfaatnya bagi kesehatan kita.  

Masalah teknik penulisan atau teknik bagaimana supaya tulisan kita menarik untuk dibaca adalah hal lain yang nanti dipikirkan setelah menulis sudah menjadi suatu kebiasaan.

Tugas kita sekarang adalah mencari niat yang bisa dijadikan strong why untuk rutin menulis.  Kita tidak bisa mengharapkan orang lain mendorong kita untuk menulis.  Kita yang harus punya keinginan untuk itu.  

Kita adalah motivator terhebat dalam diri kita, bukan orang lain bukan juga motivator terhebat di luar sana.  Kitalah yang mampu menggerakkan diri sekehendak kita. Jadi segera ambil pena dan tulislah strong why teman-teman dalam manulis, lalu mulailah menulis mulai dari sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline