Lihat ke Halaman Asli

Lesty Subamin

Lesty Subamin

Keluh Kesah Tenaga Pendidik PAUD dan TK di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 11 Juni 2021   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pendidikan menjadi nomor satu kewajiban yang harus ditempuh untuk masa depan penerus generasi bangsa. Di era pandemi Covid-19 ini menjadi hambatan bagi tenaga pendidik di Indonesia. Yang biasanya dilakukan secara tatap muka, sekarang dilakukan daring atau online. Banyak tenaga pendidik yang mengeluh adanya hambatan di era ini. Salah satu guru PAUD dan juga guru TK mengeluh dan adanya hambatan dalam mengajar di era pandemi Covid-19 ini.

“Saya mengajar PAUD itu disekitar lingkungan rumah saya. Jadi saya mengajar juga tidak banyak siswanya hanya anak dari tetangga saya, jadinya tetap melakukan pembelajaran tatap muka. Tapi siswanya saya bataskan,sekali pertemuan hanya 2 anak saja. Terkadang satu orang saja,karena ada orang tua yang tidak mau di gabung sama anak lain.” Ujar Nur,Guru PAUD dan TK Adzikri, Jumat (11/06/2021).

“Pasti ada hambatan. Saya juga mengajar TK. Saya mengajar di TK Adzikri. Hambatan mengajar lebih susah di TK, karena di masa pandemi ini siswa tk yang tadinya satu kelas 20 orang, sekarang di bagi jadi dua shift. Saya jadi lebih cape juga karena mengajar 2 kali,ditambah lagi anak yang susah dikasih tau untuk pakai masker jangan berdekatan sama temennya. Ya harus  sabar sayanya.” Timpalnya.

Lebih lanjut Nur mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini lebih enak mengajar PAUD. Karena Nur mengajar dirumahnya dan jumlah siswa maximal 2 anak sehingga dalam proses mengajar lebih gampang untuk mengontrol siswa. Di bandingkan mengajar TK, karena mengajar dibagi 2 shift. Dan juga Nur harus memantau anaknya yang sekolah daring sehingga menjadi triple extra mengajar.

dokpri

“Harapan saya agar pandemi ini bisa cepat berlalu, terus proses mengajar bisa seperti biasanya. Biar lebih enak tanpa ada was-was tentang penularan covid ini. Terus harapan saya juga agar para orang tua lebih pengertian untuk gurunya. Karena ada orang tua yang menyalahkan gurunya karena anaknya belum bisa membaca, seharusnya selain di sekolah anaknya juga harus belajar dirumah di pantau orang tua. Gabisa mengharapkan hanya belajar di sekolah.Kita sebagai guru pastinya sudah memberikan yang terbaik untuk siswanya. Jadi mohon support dari orang tua juga. Gitu aja si dari saya.” Ucap Nur.

penulis :Lesty Subamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline