Lihat ke Halaman Asli

Lampu Merah

Diperbarui: 3 April 2023   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://pin.it/CH6VSr9

Lampu Merah

Cuaca cerah dan terik membuat tenggorokan ingin minum. Kak Gabe terlihat Lelah dan lemas berhubung bulan puasa. Menunaikan ibadah puasa merupakan pahala apalagi dengan cuaca panas tentu sangat menggoda agar segera menyudahi puasa karena ingin minum.

 Namun pulang sekolah ada tugas yang harus dikerjakan. Dan ini membutuhkan tenaga sebab yang dicari adalah mewawancarai pedagang yang ada di pasar. Kak Gabe pergi ke pasar terdekat dari rumah. Bisa berjalan kaki, pasar itu lumayan ramai. Dan melintasi lampu lalu lintas.

"Owen, temani kakak ya ke Pasar Mode." Kak Gabe memita ditemani Owen adik semata wayang yang tampan dan gembul.

"Asyik, tapi Kak Gabe janji ya, nanti di pasar belikan aku makanan kesukaanku. "Owen kegirangan, meskipun sudah duduk di kelas 6, kelakuannya masih seperti anak TK.

"Ih, kamu ini, jika kakak minta tolong selalu saja minta upah. Ini bulan puasa lho, awas sampai batal puasanya!"

"Tenang saja Kak Gabe, makanan itu buat nanti buka puasa. Kan sayang sudah dari pagi puasa, masa tinggal dua jam lagi tidak tahan. Gini-gini nih Owen tak pernah lho batalin puasa meskipun aku doyan makan. "kata Owen sambil menepuk dadanya dengan bangga.

"Iya, Kakak tahu, kan adek Kak Gabe yang tersayang.

"Yuk! Sekarang kita jalan keburu habis takjilnya."Kak Gabe sambil menggandeng tangan Owen. Mereka berjalan kaki ke pasar Mode, sekitar 200 meter dari rumah mereka.

Mereka menunggu lampu merah berganti lampu hijau. Sebab Pasar Mode ada di seberang. Dan berjalan di zebra cross. Mereka berdua berlari-lari kecil setelah lampu merah berganti lampu hijau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline