Lihat ke Halaman Asli

Pujangga Penyuka Hujan

Diperbarui: 15 Januari 2022   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pin.it/mxbPZQX

Desah hujan masih terdengar
Nyaring dan merdu
Aku menanti sang pujangga
Menulis puisi tentang hujan

Memintal sajak merdu
Menjadikannya butir-butir kenangan
Terbungkus rapi di dalam sebuah buku
Bait demi bait tentang lukisan hujan

Bagaimana hujan yang telah memberikan kerinduan
 
Wajah pujangga menari-nari di rintiknya hujan
Serasa ada yang hilang
Menitiknya hujan tiada kabar darinya

Setiap sudut bahkan langit serta pelangi menyatakan pujangga penyuka hujan telah lama hilang

Air mata berbaur dengan rinai di hari ini
Sang pujangga meringkuk menahan sakit
Kabar itu menambahkan nelangsanya si penikmat sajak pujangga penyuka hujan

Erina Purba

Bekasi, 15012022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline