Tenggelam di dasar lautan benci
Terjerat dalam jeruji
Dunia serasa terbalik
Mereka hanya bisa mencerca
Bibir dan tangan berujung sembilu
Berhasil menambah luka
Aku hanya diam
Biarlah ini terjadi
Batu , lembing yang melukai tubuh adalah berkah
Aku tidak sendiri
Di saat semua orang membenciku
Engkau tetap hadir memberikan kekuatan
Tetap setia berjuang sampai titik darah penghabisan
Jeruji membatasi ruang gerak
Air mata penyesalan mengalir
Aku harus kuat demi benih yang telah lahir
Aku bisa melewati jurang terjal
Kapal yang telah tenggelam
Dengan napas satu-satu
Aku berenang sekuat tenaga
Sehingga terdampar di tepian pantai
Derita itu berlalu seiringnya waktu
Menempah aku semakin kuat
Berpegang teguh kepada-Nya
Semua badai pasti berlalu
Hingga nanti saat ajal tiba
Alam fana menyadarinya
Erina Purba
Bekasi, 08012022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H