Perempuan perkasa
Hari Kartini
Menjadi Kartini masa kini. Suatu hal yang luar biasa.
Perempuan hadir sebagai pahlawan. Kemarin bertepatan tanggal 21 April merupakan hari Kartini. Pejuang hak perempuan di masa penjajahan. Masa itu perempuan tidak diizinkan sekolah. Tidak mempunyai hak bekerja di perusahaan ataupun pemerintahan. Dengan perjuangan R.A Kartini melalui surat-suratnya memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan sejajar dengan laki-laki tidak ada perbedaan.
Sehingga perjuangan itu dapat kita rasakan sampai saat ini. Perempuan bebas meraih impian setinggi mungkin. Bahkan perempuan pernah menjadi pemimpin di negeri tercinta. Megawati Soekarnoputri pernah menjadi presiden. Banyak kita temukan perempuan sudah menjadi pemimpin di negeri tercinta.
Bangga menjadi perempuan, itu yang saya rasakan sekarang. Terlebih di masa pandemi. Bijak mengelola keuangan di masa pandemi. Menjadi guru untuk buah hati dan membimbing penerus bangsa merupakan suatu hal yang luar biasa. Membagi waktu untuk penerus bangsa dan buah hati tercinta merupakan hal yang sangat luar biasa saya alami pada masa pandemi. Bisa melewati masa-masa sulit adalah muzijat.
Setahun sudah pandemi menguasai dunia. Sehingga sekarang. Seiring dengan waktu berjalan banyak hal kita jumpai. Budaya baru yaitu menerapkan pesan ibu. 3 M. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan. Bila bepergian handsanitazer tak pernah lupa begitu juga dengan masker.
Awal pertama kali memakai masker merasa risih, tetapi sekarang bila tidak memakai masker malah jadi merasa ada yang kurang.
Pandemi membuat ruang gerak kita terbatas. Apalagi mempunyai buah hati yang masih sekolah di jenjang SD. Banyak hal yang kita jumpai setiap hari. Ada beberapa hal yang setiap hari saya temukan di rumah. Apalagi pada saat mengajar buah hati.
Banyak kendala yang dihadapi antara lain :
1. Susah belajar
2. Lebih banyak bermain
3. Merasa tetap libur
Dengan keadaan seperti ini, berbagai cara harus kita lakukan agar semua dapat terkendali. Tetapi tidak bisa seperti dulu sebelum pandemi. Anak bisa belajar pagi dari gurunya sore hari orang tua masih bisa memberikan pelajaran tambahan. Jika sekarang sejak pandemi, cukup hanya mengerjakan tugas, anak-anak sudah bosan.