Masih terasa bubur merah di mulut
Aromanya mengingatkan aku lukisan wajahmu
Di kedai itu pertama kali aku kenalan denganmu
Semenjak itu aku berharap kita selalu bertemu
Aku kembali lagi beberapa hari kemudian berharap engkau ada di sana
Di sudut ruangan itu, bayanganmu pudar sedang memakan bubur merah
Aku menunggu berharap engkau hadir menemani
Melihat senja
Memandang kota Palmerah lewat jendela
Kota dihiasi kendaraan lalu lalang
Tak pernah sepi
Kedai bubur ramai
Tetapi hati ini sepi
Engkau tidak hadir
Aku berjalan lunglai
Pulang dan berharap esok mungkin kita bisa bertemu
Berharap cinta ini bertepuk tangan
Menemukan senar-senar dentingan asmara
Mengalun lembut
Menyatukan dua hati
Cinta yang aku miliki masih
Terbungkus rapi disaksikan kedai bubur di kota Palmerah
Erina Purba
Bekasi, 25022021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H