Lihat ke Halaman Asli

Terbungkus Cinta di Palmerah

Diperbarui: 25 Februari 2021   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

moovitapp.com

Masih terasa bubur merah di mulut
Aromanya mengingatkan aku lukisan wajahmu
Di kedai itu pertama kali aku kenalan denganmu
Semenjak itu aku berharap kita selalu bertemu

Aku kembali lagi beberapa hari kemudian berharap engkau ada di sana

Di sudut ruangan itu, bayanganmu pudar sedang memakan bubur merah

Aku menunggu berharap engkau hadir menemani
Melihat senja
Memandang kota Palmerah lewat jendela
Kota dihiasi kendaraan lalu lalang
Tak pernah sepi

Kedai bubur ramai
Tetapi hati ini sepi
Engkau tidak hadir
Aku berjalan lunglai
Pulang dan berharap esok mungkin kita bisa bertemu

Berharap cinta ini bertepuk tangan
Menemukan senar-senar dentingan asmara
Mengalun lembut
Menyatukan dua hati

Cinta yang aku miliki masih
Terbungkus rapi disaksikan kedai bubur di kota Palmerah

Erina Purba

Bekasi, 25022021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline