Lihat ke Halaman Asli

Tetap Harmonis Walaupun Jarak Jauh

Diperbarui: 14 Februari 2021   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com disimpan oleh Rhma_

 LDR atau hubungan jarak jauh sering terjadi pada pernikahan. Beberapa orang diantaranya karena pekerjaan. Pekerjaan yang tidak bisa membawa keluarga.

Dian Amirah sebut saja namanya, bukan nama asli baru menikah seminggu. Pernikahan baru seumur jagung harus merelakan suami pergi jauh. Masa-masa bulan madu penuh kehangatan hanya sebentar saja. Belum ada rasa puas memadu kasih dengan pasangan terpaksa harus berpisah demi kenyamanan bersama. Sebelum menikah mereka sudah komitmen siap berpisah sementara. Tapi menurut saya itu bukan sementara karena lamanya setahun. Zaman belum secanggih sekarang.

Masih menggunakan pulsa untuk menelepon. Tidak bisa bertatap muka online. Tapi walaupun sebatas telepon merupakan salah satu pupuk untuk hubungan jarak jauh mereka. Bahkan disaat Dian Amirah ingin dibelai karena sedang mengandung terpaksa hanya angan-angan. Sehingga melahirkan sang suami hanya mengucapkan selamat, kita sudah menjadi orang tua. Setelah setahun sang suami baru kembali, ada perasaan asing mungkin tetapi Dian Amirah tetap berusaha senyaman mungkin.

Ada juga cerita teman, hubungan mereka terpaksa putus karena tidak bisa menahan godaan di tempat lain. Sama-sama egois. Sehingga berujung perceraian. Apalagi tidak mempunyai keturunan.

Sehingga cerita itu mengalir dari bibirnya seperti pengantin baru lagi katanya. Saat itu saya masih gadis. Berdoa dan berharap bila menikah nanti hal yang dialami Dian Amirah semoga tidak ada dalam hidup ini. Tetapi Tuhan berkehendak lain. Semenjak pandemi datang semua berdampak termasuk pekerjaan. Banyak orang yang menganggur gara-gara perusahaan bangkrut. Dampaknya berlanjut ke bidang transportasi. Mengapa demikian? Kebanyakan orang yang dirumahkan pulang kampung sehingga suasana di kota semakin sepi.

Ditunjang juga pembatasan secara besar-besaran. Tempat-tempat mangkal seperti mall sepi. Sementara tutup dulu. Membuat penumpang yang biasanya banyak di sekitar mall jarang ditemukan. Akhirnya setoran berkurang dan pemasukan tidak ada. Di saat genting seperti itu dapat pekerjaan di proyek yang mengharuskan harus tinggal di mes. Lumayan jauh dari rumah. Sekitar 3-4 jam naik bus.

Hubungan jarak jauh terpaksa terjadi. Pertama-tama rasanya berat seperti ribuan ton batu menyesakkan dada. Perpisahan ini kenapa harus terjadi? Tetapi hidup terus berlanjut keputusan harus bulat. Saya pasti bisa berperan ganda. Pemikiran kami saat itu, pulang habis kontrak 6 bulan. Ternyata perkiraan kami meleset. Setiap awal bulan bisa pulang. Anak-anak senang ketika sang bapak pulang termasuk saya.

Beberapa hal yang kami lakukan ketika hubungan jarak jauh antara lain :


1.  Tetap komunikasi

Usahakan tetap komunikasi walaupun sehari hanya sekali. Setiap sore anak-anak menuggu telepon dari sang bapak.


2. Tetap setia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline