Lihat ke Halaman Asli

Rindu Ingin Bertemu di Dunia Nyata

Diperbarui: 14 Februari 2021   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar

Dear Sahabatku, Tuhan memberkati

Aku mengirimkan surat untuk sahabatku yang tinggal di benua Amerika. Jarak yang sangat jauh berharap kelak akan pupus. Bisa bersua di kehidupan nyata.
Wajah yang selalu dilumuri senyum. Hanya itu yang melekat di hati. Kebaikan-kebaikan itu pasti bisa mempertemukan kita. 

Hai sahabatku
Aku ingin melayangkan surat untukmu. Rasa ingin bertemu setelah sekian lama kita berkenalan di dunia maya. Kamu tahu sahabatku, setiap engkau mampir di setiap tulisan-tulisanku rasa bahagia mampir. Seperti ribuan kupu-kupu. Ahayy aku lebai ya. Tidak mengapa lebai demi seorang sahabat. 

Ada rasa dekat walaupun jauh di mata, engkau jauh di benua Paman Sam. Engkau tahu keinginanku suatu hari nanti kita pasti bertemu. Aku ingin kita bertemu  di negeri Paman Sam itu. Aku ingin berkelana suatu hari nanti bersama dengan keluarga tercinta. Entah mungkin buah hatiku mendapatkan beasiswa di sana. Oh sungguh keajaiban di kehidupanku bila itu terjadi. Terpujilah Tuhan di tempat yang maha tinggi.

Sahabatku
Jadi ingat pertama kali kenalan denganmu. Saat itu engkau mengadakan lomba  menulis tentang kebaikan. Aku dengan senang hati mengikutinya. Secara di kehidupan sehari-hari banyak hal yang aku temui. Bahkan di antara mereka banyak yang tidak mampu untuk bertahan hidup. Walaupun tidak menang saat itu. Tapi sahabatku memberikan penghargaan. Semua tulisan yang aku kirim dijadikan buku.

Sahabatku
Bagaimana perasaanku ketika menerima buku itu. Sepertinya tidak bisa diutarakan dengan kata-kata. Apalagi beberapa penulis adalah orang-orang terhebat. Yang sudah memiliki nama populer di bidang kepenulisan. Aku sungguh berterima kasih kepadamu telah memberikan kesempatan menerbitkan tulisanku dalam bentuk buku. Semoga pembaca di seluruh dunia membacanya. Sebenarnya ini bukan hal yang pertama menulis buku antologi. Tetapi ini sangat spesial karena bertema tentang kebaikan. 

Sumber gambar Dokpri

Seperti yang selalu engkau katakan
"Kehidupan itu seperti lingkaran tidak pernah putus bersambung terus menerus" itu makna yang saya tangkap dari curahan hatimu di buku itu. Buku yang berjudul "Golden Gift"
Aku salut padamu, walaupun sudah lama tinggal di negeri orang, tetap cinta tanah air dan bangsa. 

Sahabatku
Kepedulianmu terhadap negeri tercinta pantas diacungkan jempol.
Memberikan seribu kebaikan. Entah kenapa bisa sama dengan mottoku. 

"Hidup hanya sementara perbanyaklah kebaikan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline