Lihat ke Halaman Asli

Menyelisik Cinta di Ujung Napasku

Diperbarui: 26 September 2020   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

rosesdumal.com

Setelah sekian tahun aku mengenalmu bahkan seranjang berdua
Tatapan mata elang itu memang hanya tertuju padaku
Bibir manis itu hanya tercipta untuk mengecup bibirku
Tangan kokoh itu hangat bila angin malam menerpa tubuhku sehingga aku kedinginan. Tangan kekar itu mampu mengusir rasa dingin.
Setiap nadi napasku sepertinya tidak luput dari perhatiannya

Tapi aku membutuhkan lambang cintanya berwujud seikat kembang merah
Aku menginginkan bibirnya berucap

"Aku mencintaimu, seluruh hidupku hanya tercipta untuk dirimu seorang"

Aku menunggu itu terucap dari bibirnya yang manis
Hingga akhir napasku
Aku masih menyelisik kata cinta terucap indah  serta seikat kembang merah diberikan padaku di lampu remang-remang di taman tempat favorit kami memadu cinta.

Di penghujung napasku, aku mendengarnya
Aku bahagia
Pergi dengan damai

Erina Purba
Bekasi, 26092020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline