Lihat ke Halaman Asli

Ketika Layang-layang Putus

Diperbarui: 11 Mei 2020   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Langit mendung menyiratkan luka
Awan kelabu menutup sang fajar

Yang terkasih jauh dekat di hati
Angan-angan selalu berharap semua baik-baik saja
Naluri hati tetap kokoh

Gelisah yang bersarang di dasar hati
Lemparkan sejauh layang-layang putus dan tak kembali

Awan semakin pekat
Yang ditunggu belum muncul

Angin tenang menandakan air mata sang angkasa mengalir

Namun sang hati berharap
Gemercik-gemercik membawa berkah

Perlahan-lahan sang mentari mulai muncul
Untuk menelan awan pekat, membuang keresahan
Tebarkan kehangatan, kobarkan api di dada
Untuk meraih impian
Selalu melangkah dengan pasti

Erina Purba

Bekasi, 11052029

Ditulis di Kaskus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline