Langit mendung menyiratkan luka
Awan kelabu menutup sang fajar
Yang terkasih jauh dekat di hati
Angan-angan selalu berharap semua baik-baik saja
Naluri hati tetap kokoh
Gelisah yang bersarang di dasar hati
Lemparkan sejauh layang-layang putus dan tak kembali
Awan semakin pekat
Yang ditunggu belum muncul
Angin tenang menandakan air mata sang angkasa mengalir
Namun sang hati berharap
Gemercik-gemercik membawa berkah
Perlahan-lahan sang mentari mulai muncul
Untuk menelan awan pekat, membuang keresahan
Tebarkan kehangatan, kobarkan api di dada
Untuk meraih impian
Selalu melangkah dengan pasti
Erina Purba
Bekasi, 11052029
Ditulis di Kaskus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H