Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Topeng Polos

Diperbarui: 17 April 2020   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mendengar angin bertiup merdu
Teramat merdu hingga bisa merindingkan bulu roma, tau kenapa?

Karena angin selalu berkata jujur tak terduga datangnya tapi selalu ada disetiap langkah yang dituju para manusia. Lalu, mengapa banyak wajah yang tak terkenali sedang di sana seribu topeng bisa dimengerti bahkan hadirnya terbaca, ini aneh bukan?

Seribu topeng yang telah mengecoh hatiku yang polos dan lugu.
Percaya saja pada mulut manisnya, sekarang setelah sekian lama, dan sekali pernah tercetus

Siapakah yang telah menggunakan topeng polos itu?

 Aku tahu, pasti diantara semak belukar yang punya sengatan yang tajam dan dengan tega melukai tubuhku yang mulus dan polos.

Topeng itu menyebar ke segala penjuru
Ini hanya sementara, keresahan ini pasti berlalu
Bumi segera lepas dari semua bencana ini

Kolab
Sriwijaya dan Erina Purba
Bekasi, 18042020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline