Lihat ke Halaman Asli

Ragamu dan Haknya

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada dirimu yang memperbudak raga

Kepada ragamu yang kau beri perintah

Lihatlah betapa sempurna bentuknya

Mulus, sehat, kokoh, penuh gairah..

Namun ambisimu memenuhi hingga tumpah dan tercecer..

Si merah jingga tersenyum, dan ragamu ikut terbangun

Si pucat hampir tenggelam, dan kau masih terjaga

Lupa pula kau kasih makan ragamu itu..

Khilaf pula dirimu mengunakannya tak tahu waktu..

Ragamu itu hanya titipan kawan..

Bukanlah mangkuk yang terus menerus kau isi dengan sup ambisi..

Yang akhirnya pecah karena sup masakanmu terlalu panas..

Bijaklah kawan..

Biarkan dia istirahat..

Memeluk malam hingga pagi menjelang

Menikmati makanan mahal dan merdunya suara dunia

Yang kau butuhkan hanyalah ikhlas..

Berilah dia haknya, sebelum dia memintanya kepada Sang Pencipta..

Karena ragamu itu..

Hanyalah titipan

[caption id="attachment_143422" align="alignleft" width="314" caption="forest surveyor"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline