Lihat ke Halaman Asli

Akhir Tidak Sia - Sia

Diperbarui: 27 Mei 2024   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disuatu pedalaman Kota yang berisi rakyat biasa pada zamannya, terdapatlah satu keluarga kecil yang bahagia. Di dalam keluarga tersebut terdapat seorang pasutri bernama Harsa dan Gita yang diiringi kedua anak laki-laki yang bernama Elang dan Endra.

Kisah ini menceritakan tentang perjuangan seorang kepala keluarga yang tangguh, demi memerdekakan Kota kecilnya tercinta. Harsa Namanya. 

'Dewananda' sebuah kota kecil yang penduduknya rata-rata berkasta Waisya, kota kecil yang Damai, Ramai, serta Sejahtera rakyatnya kini tak lagi sama semenjak kedatangan arga asing dari suatu negara yang jauh tempatnya. 

Warga asing yang disebut itu adalah sebuah penjajah yang ingin mengambil alih negara dengan merebut kota-kota yang ada didalamnya, bukan hanya kota 'Dewananda' sahaja, tetapi semua kota yang ada di negara tersebut merasa panik, takut, dan gelisah karena kedatangannya. 

Suatu pagi, para pria penduduk Dewananda yang rata-rata seorang pedagang itu berkumpul di suatu tempat untuk bermusyawarah, mereka sudah sangat kesal akan kedatangan warga dari negara asing tersebut. 

Mereka semua memutuskan untuk melaksanakan perang yang bertujuan untuk mengusir warga asing yang datang ke kota maupun negara yang mereka tinggali. 

Bukan hanya pria dari kota Dewananda saja, tetapi mereka juga mengajak semua orang laki-laki yang tinggal di dekat kotanya, seperti kota Kawiswara, Priyambada, Retisalya dan lainnya untuk bertemu di tengah hutan perbatasan kota Dewananda dan Priyambada. 

Pertemuan tersebut dilaksanakan tiga hari setelahnya, setelah semua surat dikirimkan dan diterima oleh para penduduk kota kota kecil tersebut. 

Tidak bisa menunggu lebih lama lagi, warga asing yang datang ke Negara tersebut semakin banyak dan juga menyebarluas. 

Karena kota kota kecil tersebut terletak di ujung perbatasan negara, akhirnya mereka pun sepakat untuk melaksanakan perang di laut perbatasan Negara. 

"Ingatlah istriku, saya Harsa Wiratama akan kembali ke kota ini lagi sambil membawa sebuah kemerdekaan warga negara kita dan kesejahteraan kota kita tercinta, Dewananda" -- Ucap Harsa, agar Sang Istri dapat merelakan Harsa untuk pergi berperang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline