Senja mulai meredup
Seiring nadi yang semakin berdegup
Didalam remang temaram rembulan
Kubingkai raut yang begitu menawan
Jeda kuhela hembusan dalam dada
Mengagumi paras yang nian indahnya
Duhai pemilik bangir yang mempesona
Izinkan aku menyebut asmamu dalam doa
Begitu hangat Tuhan menitipkan rasa
Andai kumampu merengkuhmu seutuhnya
Namun semuanya begitu semu