Menulis? Heem ... mendengar kata itu maka akan terucap, malas banget. Ah, mau nulis apaan? Tema apa yang menarik? Kalimat awalnya apa? Caranya gimana? Duh susahnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Itu yang biasa saya dengar dari ucapan-ucapan para siswa yang saya ajar.
Hal itu menurut saya bisa mengakibatkan pada akhirnya para siswa punya beribu alasan. Beribu alasan yang pada akhirnya membawa mereka pada sebuah kenyataan memilukan, malas menulis.
Mungkin benar, bagi sebagian orang, terutama mungkin para siswa saya, menulis itu ribet, sulit, dan ngebetein. Iya nggak? Pasti Anda pun beranggapan seperti itu.
Kenapa saya yakin? Ya jelas saya yakin dong, saya sendiri pada awalnya pun demikian. Saya menganggap menulis itu ya ribet, ya sulit, ya ngebetein. Pokoknya yang namanya menulis itu, dulu buat saya nggak ada asik-asiknya deh. Heemmm ....
Sebenarnya alangkah baiknya jika tiga kata itu dibuang jauh-jauh dari kepala kita. Masukkan kata ribet, sulit, dan ngebetein ke dalam kotak kemudian tutup rapat-rapat, kunci, dan larungkan.
Jika kita ingin menulis, maka menulislah. Jangan berpikir macam-macam. Jangan sibuk sendiri dengan berbagai macam aturan dan tata cara menulis yang oke. Hal itu memang penting, tetapi kalau itu yang selalu ada di kepala kita, jelas kita akan merasa ribet, sulit, dan bete.
Nah, untuk kita para penulis pemula, khususnya untuk para pelajar yang ingin belajar menulis, ada beberapa hal yang perlu diketahui, mengapa kegiatan menulis itu terasa sulit.
1. Jarang membaca
Jarang membaca akan membuat kita sulit memilih dan merangkai kata. Mengapa demikian? Karena kosakata yang kita miliki sangat terbatas. Sebaliknya bagi orang yang gemar membaca akan memiliki banyak referensi dan acuan dalam menulis sesuatu.
2. Tidak fokus
Konsentrasi dan perhatian yang terpecah mengakibatkan kita tidak fokus. Baru beberapa paragraf rasa bosan menghampiri dan pada akhirnya kita lebih memilih kegiatan yang lainnya serta meninggalkan kegiatan menulis yang sedang kita kerjakan.
3. Tidak konsisten
Dilakukan tidak secara terus menerus. Kita hanya menulis saat disuruh ataupun saat dibutuhkan saja. Jadi, selama ada tujuan yang akan dicapai maka kita akan menulis, jika tujuan sudah digapai, kegiatan menulis pun usai.
Nah, ketiga hal itulah yang mendasari mengapa menulis itu sulit. Untuk melawan ketiga hal tersebut adalah dengan menanamkan niat dan berusaha terus-menerus. Jangan pernah putus asa menggali ide-ide, tema, dan inspirasi yang ada sebagai bahan tulisan kita.