Mahasiswa IPB University berhasil menciptakan inovasi deterjen lembaran sebagai repelan nyamuk dan relaksan dari kulit jeruk purut. Inovasi ini sebagai upaya preventif turunkan angka kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terus meningkat akhir-akhir ini.
Dengan melakukan penelitian, mahasiswa IPB University menciptakan inovasi unik ini terdiri dari Chintya Dwi Azizah, Alinggar Agli Nugroho, Lestari Ayuning Anggraeni, Kukuh Setiawan dan Rahmadani Fitria.
Pembuatan dan menciptakan inovasi deterjen lembar sebagai repelan nyamuk dan relaksan dari kulit jeruk purut oleh mahasiswa IPB University ini di bawah bimbingan dosen Khoirul Aziz Husyairi SE., M.Si.
Inovasi ini dilatar belakangi dari permasalahan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang mengalami peningkatan utamanya di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. Selain pencegahan melalui fogging hingga 3M plus dan vaksin DBD yang masih belum efektif diperlukan perlindungan pribadi yang dapat meningkatkan proteksi agar terhindar dari gigitan nyamuk terutama Aedes aegypti.
Solvoe hadir sebagai deterjen pakaian sekaligus dapat mengusir nyamuk dan memberikan efek relaksan bagi penggunanya. Dengan mencuci baju menggunakan deterjen Solvoe, tidak perlu menggunakan spray atau lotion anti nyamuk kembali sehingga dinilai praktis dalam pemakaiannya.
Solvoe diciptakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Program penelitian dan inovatif tersebut diprakarsai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini telah terlaksana sejak April 2024 dan mulai memproduksi masal sejak Mei 2024 dengan sasaran wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dengan adanya Deterjen Solvoe diharapkan dapat mengurangi kasus demam berdarah di Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Untuk informasi lebih lanjut, ikuti media sosial Solvoe di Instagram @solvoe.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H