Salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dikembangkan di dalam pembelajaran Bahasa Inggris adalah ketrampilan membaca. Kegiatan ini berkaitan erat dengan upaya memahami bahasa target ke dalam bahasa kita atau bahasa ibu. Karenanya penguatan pendidikan karakter yang berupa kesungguhan dan bekerja keras termasuk di dalamnya adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi.pada diri siswa pun perlu dilakukan.
Bagaimana tidak, karena dalam memahami sebuah teks dengan banyak variasi penggunaan pola kalimat dan diksi tentu harus dibarengi dengan kemampuan menalar atau menggunakan logika. Satu kata tidak dapat diartikan secara harafiah berdasarkan arti kata dari kamus namun harus berdasarkan pada konteks kalimatnya.
Keterpahaman atas teks Bahasa Inggris ini dirasa masih sangat sulit di kalangan para siswa terutama pada teks-teks yang bernilai ilmiah dengan kata-kata yang cenderung khusus penggunaannya dan bersifat teknis, Dalam hal ini contohnya adalah teks berbentuk eksplanasi, report, maupun eksposisi. Julianti, dkk (2015) menyebut bahwa kemampuan memahami makna dan isi teks ini berpengaruh pada prestasi belajar Bahasa Inggris. Oleh sebab itu para guru perlu mengoptimalkan strategi pembelajaran Reading sebagai bagian dari kegiatan literasi di sekolah.
Pengembangan kemampuan literasi di sekolah akan membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penggunaan teks dan atau bahan ajar yang bervariasi, disertai dengan perencanaan yang baik dalam kegiatan pembelajaran sangat mungkin akan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Literasi sendiri berasal dari kata literate yang artinya melek namun bisa juga diartikan dapat membaca dan menulis. Adapun pengertian literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara.
Oleh karenanya makna literasi sering dikaitkan dengan kegiatan membaca dan menulis, namun seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, literasi dimaknai sebagai keterpahaman terhadap beragam teks yang akan membantu keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya dikarenakan teks itu merupakan representasi dari kehidupan individu dan masyarakat dalam budaya masing-masing (Kisyani, dkk: 2017).
Teks-teks yang muncul dalam materi pembelajaran Bahasa Inggris di kelas tak jarang menyajikan informasi yang berkenaan dengan konteks kehidupan sehari-hari yang bisa dijadikan sumber rujukan solusi atas sesuatu masalah baik yang berhubungan dengan budaya, ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.
Permendikbud No 22 tahun 2016 mengisyaratkan perlunya perancangan pengembangan budaya membaca dan menulis untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. Oleh karenanya guru dituntut mampu untuk memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Berpijak pada Permendikbud tersebut guru harus pandai-pandai menyiasati kegiatan literasi dalam pembelajaran yang berlaku untuk semua mata pelajaran di kelas dan di sekolah sehingga kegiatan literasi yang dimaksud dapat meningkatkan pemahaman akan kebermaknaan teks tersebut.
Portofolio Reading
Reading dalam pembelajaran Bahasa Inggris meliputi kemampuan decoding yaitu pengkonversian data menjadi informasi yang dimengerti oleh penerima, pronouncing atau pengucapan, dan juga comprehending the message yaitu pemahaman terhadap pesan.