Lihat ke Halaman Asli

Lestari Zulkarnain

Berusaha menjadi lebih baik di setiap moment dalam hidup.

Wanita Bucin Pilihan Abah

Diperbarui: 13 November 2022   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Assalaamu'alaikum ..." ucapku ketika masuk rumah. Kulihat Abah sama Emak sedang duduk di ruang tamu. Mereka serempak menjawab salamku. Keduanya terlihat serius, sepertinya ada sesuatu yang sedang mereka bahas. 

Setelah menyalami keduanya, aku pamit ke kamar untuk bersih-bersih. 

"Tunggu!" ucap Abah. Seketika aku berhenti dan menoleh ke arah mereka. 

"Iya, Bah, ada apa?" jawabku penasaran. 

"Setelah bersih-bersih, Abah mau bicara padamu, penting!"

Akupun mengangguk kemudian menuju kamar. 'Ada apa gerangan yang ingin disampaikan Abah. Huft, paling seputar jodoh, ah sudahlah, lebih baik aku segera mandi,' batinku. 

Setelah bersih dan rapi, aku segera menemui mereka yang tengah asyik berdiskusi kemudian duduk di samping Emak. 

"Ari, Abah sama Emak sudah tua."

Nah, benar, kan? pasti soal jodoh. 

"Abah ingin kamu segera menikah. Kalau Abah perhatikan, kamu itu belum punya pacar."

Aku terdiam, kuakui memang saat ini belum ada wanita yang dekat denganku. Bukan aku tidak laku, secara aku pria mapan, tampan (haha, memuji diri sendiri) juga tajir, tetapi memang belum ingin menikah dan belum mau menikah. Bagiku menikah itu ribet dan capek apalagi banyak wanita yang menginginkanku karena ketampanan dan kemapananku. Bahkan Si Elsya, sekretarisku, sampai mengejar-ngejarku sampai merendahkan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline