Lihat ke Halaman Asli

Lestari Zulkarnain

Berusaha menjadi lebih baik di setiap moment dalam hidup.

Kutu yang Menyebalkan

Diperbarui: 12 November 2022   11:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tadi saya melihat di reel seorang guru sedang nyeritin (menyisir menggunakan sisir khusus kutu) muridnya yang banyak kutu. Saya tidak ingin membahas sikap guru tersebut yang memviralkan melalui postingannya sebab pasti banyak yang pro dan kontra. Kalau bagiku sendiri sih fine-fine saja meski andai itu adalah anak saya, ambil sisi positifnya saja.

Bicara soal perkutuan (kutu) rambut, tidak dipungkiri bahwa dulu waktu kecil saya banyak kutunya. Ih, jangan bilang kalau saya jorok, ya! Kutu itu nular, lho. Meski tiap hari shampoan , tapi si kutu nggak ilang-ilang, nyebelin banget, kan.

Dulu padahal sudah pakai obat kutu yang terkenal namanya PEDITOX, ketika pakai obat tersebut takutnya minta ampun karena ditakut-takuti bahwa PEDITOX itu racun sampai kebawa mimpi bakalan mati. 

Setelah pakai obat kutu, dah anteng, tuh, nggak garuk-garuk lagi tetapi hanya beberapa minggu saja, setelah itu si kutu datang lagi, kurang ajar, kan? Iih, pingin tak tampol bener si kutu itu. 

Kenapa kutu itu datang lagi? Karena teman-teman juga masih banyak kutunya, jadi benar-benar nggak bisa bersih. Hal itu juga tergantung pada struktur rambut. Jika rambutnya ikal dan tebel, nah, suka banget tuh kutu karena cepat apek dan gimbal. Tapi yang rambutnya tipis pula banyak yang kutuan, itu terjadi pada anak temanku. Sampai sumbuken atau luka karena dikukurin melulu sampai keluar nanah. 

Jadi yang punya putra atau putri kutuan, harus sabar dan telaten, ya, terutama jaga kebersihan rambut dan sering-seringlah diseritin karena bocahku juga banyak kutunya ampe aku pusing ngilanginnya.

Follow dan rate akunku,nya, agar lebih semangat. 🥰

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline