Lihat ke Halaman Asli

Lesta Humendru

Penulis Moeda

Lehe Dalö, Makanan Khas Masyarakat Nias yang belum terekspose

Diperbarui: 15 Mei 2021   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat sore semuanya!

Siapa diantara Saudara/i yang tau tentang kuliner khas Nias? Jika ada seorang guru atau orang lain diluar masyarakat Nias bertanya, apa jenis jenis makanan khas daerah Nias? Pastinya kawan kawan menjawab beras, Ubi, dan lain sebagainya. Hal itu terjawab karena beberapa makanan dimaksud merupakan makanan pokok yang lumrah dan sering terlihat sekarang ini.

artboard-8-609fd7008ede482c97168de2.png

Sekarang zaman yang serba instant. Membuat generasi menjadi lupa beberapa hal yang selama ini menjadi sesuatu hal yang unik bahkan menarik perhatian. Terdapat beberapa hal yang dulunya adalah kesukaan masyarakat, kini telah menjadi suatu hal yang asing bagi generasi sekarang. Contohnya generasi anak muda yang ada di kepulauan Nias.

Satu hal yang bisa dikatakan telah asing bagi banyak anak muda sekarang yaitu masakan atau makanan khas yang  dulunya banyak dikonsumsi oleh masyarakat khususnya anak muda Nias. Tetapi kali ini, saya membahas satu nama masakan khas masyarakat Nias beberapa waktu lalu, yaitu Lehe Dalö.

Lehe Dalo adalah suatu masakan Khas Nias yang berasal dari tangkai dan daun talas yang masih muda. Lehe dalö menjadi masakan yang sangat disukai oleh banyak orang di pulau Nias. Kesukaan masyarakat Nias terhadap Lehe dalö terletak pada rasa, kelembutan dan cocok menjadi temannya nasi uduk. Selain itu, pembiayaannya murah karena bahan bahannya terdapat di warung atau kedai terdekat. Bisa juga ditemukan di tempat terdekat bahkan tanaman talasnya bisa ditemukan di pekarangan rumah.

Lehe dalö secara harfiah berarti Lehe, berarti daun muda. Sedangkan dalö berarti talas. Lehe dalö sangat memberi rasa jika dimasak dengan menggunakan santan kelapa. Dan lebih terasa lagi jika di kawani oleh ikan asap. Waow... Rasanya menggoda dan pengen nambah 1 piring nasi lagi. 

Tips buat kawan kawan bahwa jika ada niat untuk membuat masakannya, jangan lupa menambahkan cabe dengan jumlah sesuai dengan kemauan. Karena semakin rasanya pedas, akan semakin lidah tak bisa bohong kalau rasanya pengen di embet selalu.

Sekian dulu dan selamat mencoba masakannya. Jikalau ada kawan kawan yang mau tau cara masaknya, bisa komentar dibawah. Jangan sampe kebiasaan yang unik ini menjadi hilang dan punah ditelan zaman.

Ya'ahowu....!!

By: Lesta Humendru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline