Lihat ke Halaman Asli

Meretas Jalan Bersama Waktu

Diperbarui: 23 Februari 2016   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sang waktu berlari tak mampu ku hentikan
Di tepian jalan kebun cengkeh Ambon
Aku mencoba melepaskan segalah kepengatanku
Perlahan tersapu membunuh imajinasiku

Aku mencoba meredup bersama waktu
dengan mengilusikan setiap prolog
yang terus menguras pikiranku ini
waktu terus menari dalam setiap simponinya

begitupun juga dengan kehidupan manusia
di dikte oleh sang waktu
tapi entah kenapa aku bingun
waktu berjalan dengan semaunya

aku ingin sekali mengulur waktu
yang begitu cepat berlalu
namun aku begitu takut waktu menghukumku
terlalu hedon dengan mentuhankan kesenangan
hingga akupun menghiraukan pesan waktu

aku ingin berlalu bersama waktu
namun aku baru sadar aku punya sejuta harapan

yang inginku di gapai bersama waktu
dalam diamkan aku di sadarkan oleh waktu
ternyata hari ini adalah hari ulang tahunku

di emperan jalan kebun cengke Ambon
aku di anggap asing
asing bukan karena aku di kucilkan
dalam pergaulan socialku

bukan juga asing dalam perjalanan singkatku
namun aku terasa asing
tak mampu mewarnai kehidupan sekitar
yang mencoba merubah dan merombak
pribadi diriku yang sebenarnya

tuhan jadikanlah diriku pribadi
yang sederhana yang mampu
mewarnai dunia dengan setiap harapan
yang ingin ku gapai bersama waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline