Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Cerita

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin cerita, tentang malam di tengah kota

hiruk – pikuk manusia dan bau keringatnya

setelah sehari, berlari mengejar mimpi

membawa sekantung harapan

dan doa tulus ayah ibunda

.:.

Hampir padam lampu – lampu kota

meninggalkan banyak cerita

pada tembok, pada jalan, dan udara

kita adalah kehidupan sementara

manusia – manusia yang diperbudak dunia

.:.

Teman, di tengah keramaian kerap kita merasa sendiri

sangat diabaikan padahal ramai suasana kini

lenganmu lelah menggapai angan

dan bertanya – tanya, “dimanakah Tuhan?”

kemudian gelap, hatimu oleh malam ditelan

.:.

Kita kadang lelah, Teman

mencari – cari bening di keruh kolam

bosan hidup kotor, ingin lepas yang haram

tapi dunia dengan tipu daya mengancam

lalu terjebak pada dua dan tiga malam

terulang, lagi dan lagi

hingga tambah kerut di dahi

.:.

Saatnya akan tiba,  ketika waktu habis

nafas tak lagi mendesis

serak suaramu menangis :

“Tuhan, Tuhan, maaf aku egois!”

kepergianmu diantar gerimis

teriring lagu – lagu sumbang para gadis.

.:.

Ceritaku usai kini

mengantarmu pada sisi yang membosankan

yang lama diceritakan mulut ke mulut

tapi, tetap aku turut

merunutkan cerita – cerita lama

tentang hidup dan luka yang ditorehkannya.

Tebingtinggi, 8 Mei 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline